Hai Ayah…..
Hai Ayah…..Apa kabarmu hari ini? Apakah Ayah tahu kalau hari ini aku habis dihukum di sekolah karena buku penghubungku ketinggalan? Apakah Ayah tahu aku belum makan hingga semalam ini? Apakah Ayah tahu aku juga belum sholat Isya malam ini?
Hai Ayah…..
Ayah…jika malam menjelang….ayo….mengajilah denganku. Dengarlah bacaan Al Qur’anku…jika ada yang salah…tolong betulkan. Dengarkan pula cerita tentang teman-temanku. Lihatlah tugas-tugasku…..Apakah Ayah tahu aku sangat lelah? Temani aku belajar Ayah…... Lihatlah tulisanku…..lihatlah hasil ulanganku. Berhentilah menonton berita di TV…… Aku tidak peduli dengan badai Shandy…..aku tidak ingin tahu dengan sengatan Dahlan yang mematikan….aku tidak mau melihat ada berapa kecelakaan yang terjadi hari ini….aku tidak merasa perlu melihat riak Jokowi….bahkan aku tidak mau tahu berapa skor yang diperoleh MU sampai saat ini.
Aku hanya ingin berbincang denganmu,,,,Yah. Menikmati teh manis dan kue buatan ibu. Duduk di teras rumah ini, hanya denganmu. Aku ingin Ayah tahu seseorang yang mulai mengusik hatiku. Temani aku Ayah…..temani aku mengurai galau yang semakin meraja ini.
Hai Ayah….Ini sudah hari Minggu……
Janganlah Ayah jadikan sebagai hari balas dendam untuk tidurmu. Bangun Ayah….mari bermain air sambil mencuci mobil. Biarkan aku merasakan masa kecil yang dulu selalu penuh dengan lototan matamu dan teriakanmu….. Mari mencuci kaos kaki ini. Rasakan betapa kotoran ini melekat kuat. Bantu aku mencuci Ayah… Jangan karena Ayah laki-laki tapi Ayah engganmengajariku bagaimana mencuci. Janganlah Ayah tidur terus….. bangun dan kemarilah. Ajak aku ke sawah. Temani aku bermain lumpur di kubangan ini.
Hai Ayah……
Lihatlah kesini…..lihat gambar mewarnaiku saat aku TK dulu….bagus ya Yah… ? Ini aku temukan di gudang saat aku merapikannya tadi, Yah…..
Ayah…..
Ayah…..
(Ayah…..berikan waktumu sejam saja untukku di hari ini. Janganlah tidur terus….meski aku tahu Ayah capek karena seharian bekerja)