Lihat ke Halaman Asli

Sabilla Oktaviano Safitri

Mahasiswa/Akuntansi/Universitas Mercu Buana

Dikursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1 dok prof apollo

2 dok prof apollo

2 dok prof apollo

3 dok prof apollo

4 dok prof apollo

5 dok prof apollo

6 dok prof apollo

7 dok prof apollo

8 dok prof apollo

9 dok prof apollo

10 dok prof apollo

11 dok prof apollo

12 dok prof apollo

13 dok prof apollo

14 dok prof apollo

15 dok prof apollo

16 dok prof apollo

What 
        

Raden Mas Panji Sosrokartono (10 April 1877 -- 8 Februari 1952) adalah seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam berbagai bidang di Indonesia, seperti jurnalisme, penerjemahan, pendidikan, dan kebatinan. Ia dikenal sebagai kakak kandung R.A. Kartini, seorang tokoh emansipasi wanita yang sangat berpengaruh.

 Pendidikan yang diterima Sosrokartono di Jepara dan Semarang memberinya landasan yang kuat untuk melanjutkan studi ke Belanda. Ia menjadi salah satu mahasiswa Indonesia pertama yang mendaftar di Universitas Leiden, di mana ia memperoleh gelar Doctorandus di bidang Bahasa dan Sastra Timur. Pengalamannya di Eropa tidak hanya memperkaya pengetahuannya, tetapi juga membuka wawasan internasional yang kemudian sangat berpengaruh dalam kariernya.

Selama Perang Dunia I, Sosrokartono bekerja sebagai wartawan untuk harian New York Herald Tribune di Wina, Austria. Dalam peran ini, ia menunjukkan keberanian dan keterampilannya dalam meliput berita-berita yang berkaitan dengan konflik global. 

Ia terkenal karena keberhasilannya dalam mengungkap perundingan perdamaian rahasia antara pihak-pihak yang bertikai di hutan Champaigne, Prancis, suatu pencapaian yang menunjukkan ketajaman intelektual dan dedikasinya terhadap jurnalisme. Sosrokartono juga dikenal sebagai wartawan pertama dari Indonesia yang berhasil memotret kawah Gunung Kawi dari udara tanpa menggunakan pesawat, yang menunjukkan inovasinya dalam teknik peliputan.

Kemampuan bahasa Sosrokartono sangat luar biasa. Ia menguasai 24 bahasa asing dan 10 bahasa daerah Nusantara, menjadikannya salah satu ahli linguistik terkemuka di zamannya. Kemahiran bahasa ini membawanya bekerja sebagai penerjemah untuk Liga Bangsa-Bangsa (sekarang PBB) dari tahun 1919 hingga 1921, di mana ia berkontribusi dalam menyusun dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan diplomasi dan perdamaian internasional.

Selain kariernya di bidang jurnalisme dan penerjemahan, Sosrokartono juga memiliki kemampuan sebagai penyembuh. Ia dijuluki "Dokter Air Putih" karena kemampuannya menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan media air putih. Keahlian ini menarik perhatian banyak orang dan membuatnya semakin ingin mendalami ilmu penyembuhan. 

Ia memutuskan untuk belajar lebih lanjut tentang psikometri dan psikoteknik di Paris, di mana ia menggali lebih dalam tentang potensi penyembuhan melalui pendekatan holistik dan spiritual. Kemampuannya dalam menyembuhkan membuatnya dihormati dan dikenal di kalangan masyarakat sebagai sosok yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan dan kesejahteraan orang lain.

osrokartono bukan hanya seorang jurnalis, penerjemah, dan penyembuh, tetapi juga seorang pendidik yang berdedikasi. Ia mengajarkan pentingnya pendidikan bagi generasi muda, terutama dalam membentuk karakter dan pemikiran kritis. 

Sosrokartono percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan, baik bagi individu maupun bangsa. Ia aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan menekankan pentingnya akses pendidikan yang merata bagi semua lapisan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline