Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Kaum Dhuafa

Diperbarui: 16 Januari 2023   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Secara umum, kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Dhuafa dapat disebut sebagai golongan orang yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketidakberdayaan, penderitaan, dan bentuk ketidakberuntungan lainnya. Dhuafa ini juga dapat dilihat dari kelemahan finansial, fisik, hingga psikis. Oleh karena itu pantaslah bagi mereka untuk diberdayakan, guna mengurangi kesenjangan sosial di Negara kita ini.

Sesungguhnya Allah berfirman: "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros" (Qs Al Isra 17:26)

Dalam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ada salah satu mata kuliah yang mengajarkan kita sebagai umat muslim untuk saling berbagi yaitu mata kuliah "Kemuhammadiyahan" yang setiap tahunnya melaksanakan kegiatan tersebut (Pemberdayaan Kaum Dhuafa). kelompok kita yang terdiri dari 3 orang yaitu Herlina Rufitriansyah (2001055060), Citra Putri Ananda (2001055075) dan Sabilla Aprilia Zulfah (2001055042) ingin membantu meringankan kebutuhan hidup saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan kita.

Mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melakukan kegiatan Kemuhammadiyahan ini selama 3 bulan mulai dari berbagai proses yaitu survey target Kemuhammadiyahan, fundraising dan yang terakhir penyaluran bantuan. Lokasi yang ditargetkan di rumah bu Rosida (46) yang beralamat di Jl.Batu Sari II RT 12/RW 02, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Condet, Jakarta Timur selasa, 10 Januari 2022 pukul 14.30- 15.30.

Dengan memiliki kelemahan finansial, tentu akan mempengaruhi kehidupannya yang tidak tercukupi dengan baik. Maka masalah yang dihadapi oleh keluarga bu Ros yaitu mengenai perekonomiannya. Meskipun pak Agus masih bekerja, namun penghasilannya tidak menentu, yang mana tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bapak Agus bekerja serabutan, orang-orang yang memakai jasa atau tenaga beliau akan memberinya upah. Namun tidak setiap hari ada, yang membutuhkan tenaganya. Semua ia lakukan namun sesuai dengan tenaga dan kemampuan yang ia bisa. 

Dengan begitu, kami ingin membantu memberdayakan keluarga bu Ros untuk meningkatkan perekonomiannya. Dengan mewujudkan keingin ibu Ros untuk berjualan di depan rumahnya. Jadi, tidak hanya mengurus anak-anak saja, namun beliau bisa sambil berjualan. Yang mana akan memiliki kegiatan yang bermanfaat di waktu luangnya. Terlebih lagi akan sedikit membantu perekonomiannya.

Dokpri

Dokpri

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline