Lihat ke Halaman Asli

Badai Terjang

Diperbarui: 12 Juni 2023   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Badai

 

Badai...

Langit Ku ditutupi awan yang menampakkan kilatan petir di wajah Nya...

Lautan Ku berombak, ada badai di dadanya menari bersama hujan dan jerit angin pada ujung daun nyiur tepian pantai,

Sebrang nya api membakar belukar, kerumitan akar bakau yang di pendam lumpur hati di kikis abrasi,di peluk muara tua yang di kedua tangan Nya menyala bara..

Aku di himpitan ini...

Pada tepian yang bertabur duri di setip jengkal jari, di setiap langkah kaki....

Tak ada tempat untuk ku menari jika dunia ini memang benar panggung sandiwara,

yang ada aku di paksa utuk.. Diam.. Diam... Diam-diam dalam amukan badai kehidupan..

Ahhh... Kemana Para penghuni Langit.. Saat aku benar-benar sudah tidak berdaya. .bukan kah mereka berjanji untuk menjemput ku di sini, di saat-saat seperti ini...

Lupakah mereka pada Ku..?

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline