Oleh: Sabila Aqiilahnur Fitrah dan Syamsul Yakin
(Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Kecemasan merupakan gangguan mental yang, pada dasarnya, merupakan bagian dari kehidupan manusia. Dalam konteks ini, kecemasan mencakup perasaan subjektif seperti tegang, resah, dan takut.
Kecemasan beretorika seringkali diidentifikasi sebagai demam panggung, terutama ketika seseorang harus berbicara di depan umum. Secara psikologis, kecemasan ini dianggap sebagai respons alami yang muncul saat seseorang tidak siap untuk berbicara di depan publik.
Ada beberapa penyebab kecemasan beretorika, antara lain kurangnya latihan, pengetahuan, dan pengalaman. Penyebab tersebut dapat bersifat internal maupun eksternal, namun keduanya dapat diatasi.
Selain itu, kecemasan beretorika juga dapat dipicu oleh faktor psikologis seperti rasa takut akan dianggap bodoh, pengalaman buruk sebelumnya, atau pikiran negatif tentang kemungkinan kegagalan.
Kecemasan beretorika dapat menghasilkan reaksi fisik seperti suara yang parau atau terbata-bata, serta keringat berlebihan dan detak jantung yang meningkat.
Meskipun demikian, kecemasan beretorika sebenarnya tidak selalu negatif. Hal ini dapat memotivasi seseorang untuk lebih mempersiapkan diri, mempelajari materi, dan memahami audiens. Oleh karena itu, kecemasan beretorika sebaiknya diatasi melalui persiapan dan latihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H