Lihat ke Halaman Asli

Konten dan Viral

Diperbarui: 16 Juni 2022   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Istilah konten dan viral saat ini sangat sering kita dengar. Kedua istilah ini juga sering dikait-kaitkan. Konten dalam KBBI dapat diartikan sebagai informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Istilah konten ini juga dapat diartikan sebagai berbagai macam format dan informasi yang tersaji melalui media, khususnya media baru, berupa tulisan, gambar, suara (audio), atau video. 

Selain istilah konten, terdapat pula istilah konten media yang artinya berbagai jenis atau format konten atau isi yang ada pada berbagai media komunikasi. Konten media ini memiliki berbagai jenis. 

Dalam konteks jurnalistik, konten media terbagi menjadi berita, artikel, dan feature. Sedangkan dalam segi format, konten media terdiri dari teks (tulisan), gambar (foto, karikatur, meme, infografis), audio (suara), dan video. 

Selanjutnya, ada istilah viral yang sangat sering terdengar, tetapi masih banyak yang belum mengetahui maknanya. Viral menurut KBBI berarti menyebar luas dengan cepat. Dalam dunia maya, viral biasa digunakan untuk menggambarkan cepatnya penyebaran suatu berita atau informasi.

Menurut psikolog Samanta Elsener, M. Psi., dorongan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, salah satunya menjadi viral, dimiliki oleh setiap orang. Banyak orang ingin menjadi viral karena merasa akan memperoleh banyak keuntungan. Keuntungan ini dapat berupa ketenaran, uang, dan masih banyak lagi. 

Seseorang dapat menjadi viral dengan melakukan berbagai cara seperti mengikuti tren atau challenge yang dilakukan oleh orang terkenal, misalnya artis dan youtuber. Akan tetapi, tidak sedikit tren atau challenge tadi yang menggunakan cara yang kurang pantas hingga berbahaya. Salah satu aksi berbahaya yang dilakukan adalah tren aksi hadang truk. 

Aksi hadang truk ini sempat menimbulkan korban, yaitu seorang remaja yang tewas di lokasi, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Tangerang Banten, pada 3 Juni 2022. Remaja berinisial Y ini terbukti menghadang truk untuk konten media sosial sebelum terlindas truk bersama dua orang rekannya, tetapi rekan Y sempat menyelamatkan diri sebelum truk mendekat. Aksi berbahaya seperti ini memperoleh respon dari beberapa ahli, salah satunya Pengamat Media Sosial, Enda Nasution. 

Enda menyampaikan bahwa challenge sebenarnya dilakukan untuk mempermudah content creator dalam membuat konten. Enda juga mengimbau kepada pengguna untuk berpikir ulang soal meniru konten-konten yang sifatnya mencelakakan diri sendiri. Bahkan, jika konten cenderung berbahaya bagi fisik dan emosional seharusnya jangan sampai dilakukan lanjut Enda.

Pada dasarnya, konten yang viral adalah konten yang menarik untuk dibicarakan, baik bersama teman maupun keluarga. Konten negatif dan positif sama-sama bisa menjadi sesuatu yang viral, meskipun konten negatif memiliki kecenderungan lebih cepat dan terasa lebih mudah untuk dilakukan. 

Salah satu penyebabnya adalah suatu konten positif untuk menjadi viral memerlukan kreativitas dengan menampilkan sesuatu yang dapat menambah pengetahuan atau wawasan mengenai suatu hal yang tidak biasa. Meskipun lebih sukar untuk dilakukan, tingkat keamanan dari apa yang dilakukan akan lebih terjamin. 

Oleh karena itu, kesadaran dan edukasi bagi remaja, orang tua, pemerintah, dan pemilik platform sangat perlu untuk digalakkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline