Lihat ke Halaman Asli

Billa

Fresh Graduate Ilmu Komunikasi

"Duka Dunia Pendidikan" dalam Berita di Media Online

Diperbarui: 7 Februari 2018   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan (sumber: https://cetelogi.com/wp-content/uploads/2017/02/Pendidikan.jpg)

Dunia pendidikan kembali berduka. Achmad Budi Cahyono, seorang guru honorer kesenian di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Madura, meninggal dunia setelah dianiaya oleh salah seorang murid didiknya. Hal ini sangat disayangkan dan ironis. Sebagai seorang siswa, sudah sepatutnya untuk patuh dan hormat terhadap guru yang sudah mendidik dan mengajari banyak hal. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Media pun ramai-ramai membicarakan masalah ini. Mereka berlomba-lomba untuk menghadirkan berita terbaru dalam kasus ini, baik untuk memenuhi rasa ingin tahu, menarik opini, menebarkan empati, maupun sekedar meningkatkan rating medianya. Tak terkecuali berita yang ditulis oleh Grid.ID dengan judul Ahli Bedah Ungkap Fakta Mengejutkan, Guru SMAN 1 Torjun Tewas Bukan Hanya Akibat Pukulan Muridnya yang diunggah pada Senin, 5 Februari 2018 pukul 19.18.

Dalam berita tersebut disebutkan bahwa Achmad Budi Cahyono meninggal dunia tidak hanya disebabkan karena dipukuli oleh anak didiknya sendiri. Disebutkan fakta-fakta 'mengejutkan' seperti yang tertera di judul berita tersebut. Namun, sudah sesuaikah penulisan berita tersebut dengan konsep yang dipaparkan oleh Roy Peter Clark dalam 50 Writing Tools?

1. Writing Tool #2: Use Strong Verbs 

Menurut konsep 50 Writing Tools, sebuah tulisan sudah seharusnya menggunakan verbs yang kuat. Disebutkan bahwa verbsyang kuat dapat menciptakan aksi, menyimpan kata-kata dan mengungkapkan para pemain/tokoh dalam tulisan.

Dalam berita yang ditulis oleh Grid.ID , verbsyang kuat terlihat jelas dalam judul berita. Kata 'mengejutkan' yang terdapat dalam judul tentu menimbulkan rasa penasaran yang tinggi bagi siapapun yang membaca judul berita tersebut. Mengingat kasus dalam berita tersebut masih 'hangat', judul apapun yang clickbaittentu diburu oleh para pembaca. Pembaca akan mencari lebih lanjut makna 'fakta mengejutkan' seperti yang tertera dalam judul.

2. Writing Tool #8: Seek Original Images

Gambar atau visual sangat dibutuhkan dalam suatu tulisan. Selain memperindah, gambar juga dijadikan sebagai pelengkap yang dapat menjelaskan lebih detail mengenai tulisan tersebut. Dengan demikian, gambar yang dicantumkan sudah seharusnya informatif dan relevan dengan inti tulisan.

Gambar juga harus berasal dari sumber yang jelas. Seperti yang tercantum di pasal 2 Kode Etik Jurnalistikyaitu "Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik", di mana salah satu penafsirannya disebutkan bahwa "rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang".

sumber: http://www.grid.id/w-stories-w-news/2018/02/05/ahli-bedah-ungkap-fakta-mengejutkan-guru-sman-1-torjun-tewas-bukan-hanya-akibat-pukulan-muridnya?page=all

Dalam berita Grid.ID, terdapat tiga foto yang ditampilkan yaitu 1) foto saat korban terbaring di rumah sakit, 2) foto korban ketika sedang bermain musik, dan 3) foto proses pemakaman korban. Ketiga foto tersebut sebenarnya informatif dan relevan dengan isi berita. Sayangnya, tidak disebutkan dengan jelas sumber foto tersebut. Ketiga foto tersebut memang banyak beredar di media sosial terkait pemberitaan kasus tersebut, namun tidak dijelaskan siapa yang pertama kali mengambil gambar tersebut. Memang, berita onlinesaat ini kebanyakan kurang memperhatikan keaslian sumber foto.

3. Writing Tool #12: Control the Pace

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline