Lihat ke Halaman Asli

Mimpi yang Bermimpi

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merasa tersampah saat dinilai berharga

Tali pengikat pinggang itu tak mau ngomong apa-apa

Dua buah pengawal hanya sok mendekapnya

Kau mau tanggungjawab kawan?

Atau lari ke neraka jahanam



Pisau itu kini berdiri

Siap mencongkel kakimu yang sok suci dengan dasi

Kini kau tau nilai itu tak berarti

Bukan itu kawan yang dituntut zaman

Tapi jendela dunia minta otakmu

Bukan laminating kertas dalam map-map daur ulang



Pikir kawan, banyak yang menyampah di negeri penuh ludah ini

Banyak ruang kerja yang tak punya pekerja yang asli pekerja

Banyak janji hitam yang menutup mata hati karena sawer tangan setan

Di atas, otak dibilang penting

Kok jadi kalah sama sawer?

Dunia apa ini kawan?

Mimpikah kita semua pelajar berjas warna-warni ini?

Kita hanya mau mimpi negeri ini terwujud dalam sakit dan luka

Bukan dalam penjara durjana yang buat mimpi itu hanya bisa bermimpi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline