Keluarga merupakan institusi sosial yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, keluarga juga dihadapkan pada berbagai macam problematika yang dapat mempengaruhi kesejahteraan anggota keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Berikut ini ada beberapa jenis masalah yang sering dihadapi oleh keluarga di Indonesia dan cara mengatasinya.
1. Masalah Finansial
Masalah finansial menjadi problem yang paling lumrah dalam keluarga, ekonomi menjadi salah satu variabel yang sangat berpengaruh dalam kehidupan berumah tangga karena di dalamnya menyangkut kehidupan semua anggota keluarga. Dalam masalah ekonomi haruslah cepat-cepat untuk di selesaikan karena jika tidak segera diselesaikan dikhawatirkan akan terjadinya perceraian yang mengakibatkan kerugian entah dari pasangan itu sendiri atau anak-anaknya. Maka dari itu butuhlah solusi untuk mengatasi permasalah ekonomi ini. Untuk langkah awal dapat dilakukan dengan mengomunikasikan dengan pasangan terlebih dahulu mengenai masalah yg dihadapi. Kemudian melakukan budgeting terhadap pengelolaan uang, yakni mengatur pengeluaran supaya digunakan se efisien mungkin dan mencoba untuk selalu menyisihkan uang untuk dana darurat ataupun untuk melunasi hutang jika ada. Memang dalam pengaplikasiannya dalam kehidupan tidak akan berjalan dengan mulus namun jika konsisten akan mendapatkan stabilitas keuangan yang di idam-idamkan. Kemudian ketika dalam keadaan darurat atau terdesak untuk mengajukan pinjaman perlu membuat rencana pengembalian pinjaman dan memastikan bahwa mereka dapat membayar kembali pinjaman tersebut. Dari semua solusi yang ada jika stabilitas ekonomi blm tercapai bisa ditempuh dengan mencari bantuan dari pihak luar, jika permasalahan ekonomi dalam keluarga tidak dapat diatasi sendiri, keluarga dapat mencari bantuan dari pihak luar, seperti lembaga swadaya masyarakat atau konsultan keuangan. Pihak luar ini dapat memberikan nasihat dan bantuan dalam mengatasi masalah keuangan keluarga.
2. Timbulnya Budaya Patriarki
Budaya patriarki ini telah menciptakan ketidakadilan dalam relasi gender, yang menempatkan posisi perempuan selalu lebih rendahdibanding laki-laki dan laki-laki selalu dalam posisi yang lebih tinggi dari perempuan.
Seharusnya Kepemimpinan suami dalam rumah tangga bukanlah kepemimpinan yang menjadikan suami itu bersikap otoriter terhadap istrinya. Akan tetapi kepemimpinan yang dimaksudkan itu adalah bentuk tanggung jawab suami untuk menjaga istri dan anak-anaknya. Suami dan istri memiliki kedudukan yang setara dalam rumah tangga, tidak ada pihak yangsuperior dan tidak ada pula pihak yang inferior. Maka itu kedudukan ini harus ditempatkansecara proporsional antara suami maupun istri.
Jika suami menyepelekan istri, meremehkan kelayakannya, atau merendahkan kecakapannya, akal dan ilmunya, adalah tindakan yang sangat tidak dibenarkan. Begitu pula dengan istri. Karena pada dasarnya, kehidupan rumah tangga itu harus didasari oleh sikap saling menghargai, saling mengasihi dan saling meringankan beban.
3. Perbedaan Pola Asuh Anak
Mengasuh dan memberikan pendidikan bagi anak pasti tidak selamanya berjalan sesuai apa yang diinginkan. Sebab, sebagai seorang individu ,kita pasti memiliki pandangan dan rencana tentang bagaimana cara mendidik anak yang baik sesuai dengan kemauan kita. Maka itu sebagai orang tua hendaknya sering saling berkomunikasi untuk memberikan pola pengasuhan yang konsisten dan baik antara keduanya, karena akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
4. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam rumah tangga kerap sering sekali menjadi permasalah di dalam rumah tangga, cara mengatasi kekerasan di dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan cara;