Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Senyum Kecut Politisi (Politico's Wry Smile)

Diperbarui: 10 April 2023   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: diolah dari eurones.com & the.economist.com: Ursula von der Leyen, politisi asal Jerman, yang sejak 2019 menjabat Presiden Komisi Eropa.

Politico's wry smile atau seyum masam politisi adalah senyuman yang disungging seseorang saat meraih sesuatu, namun tidak seperti yang diharapkan (the wry smile we witness on people when they don't get what they would have expected to get).

Bisa juga, wry smile muncul di wajah seorang politisi, yang sekonyong-konyong berhadapan dengan sesuatu yang buruk atau perubahan yang agak lucu dan tak terduga (If someone has a wry expression, it shows that they find a bad situation or a change in a situation slightly amusing, collinsdictionary.com). Sebenarnya dia mau bilang, "lho, kok begini!", namun karena komentar seperti itu bisa berdampak negatif, akhirnya direspon dengan senyum kecut.

Senyum masem adalah upaya menyembunyikan kekecewaan (harapan yang tak terpenuhi secara maksimal), yang coba diekspresikan melalui senyum yang dipaksakan.  Akibatnya, senyum yang aslinya dan seharusnya manis-dan-riang, akhirnya menjadi masam dan kecut.

Pemimpin dan tokoh politik dunia yang sering digambarkan suka menyungging senyum masam adalah Ursula von der Leyen, politisi senior asal Jerman, yang sejak 2019 menjadi Presiden Komisi Eropa (European commission).

Tapi di satu lain, wry smile juga bisa diposisikan dan dijadikan penanda kematangan emosional seseorang. Sebab suasana batin yang seharusnya meledak-ledak, toh, masih masih diekspresikan dengan senyum, walaupun kecut. Dan itu memerlukan jam terbang.

Dan bisa dipastikan bahwa wry smile itu kemungkinan besar tidak akan memiliki pengaruh fsikologis yang signifikan kepada orang lain. Sebab wry smile adalah senyum yang tidak tulus. Dan ketidaktulusan adalah adalah penghalang utama untuk menembus dinding batin orang lain.

Sebenarnya, artikel ini cuma mau menekankan bahwa sejak awal tahun 2023, sejumlah tokoh kunci politik nasional Indonesia secara bergantian makin sering memperlihatkan senyum masam dan kecut itu. Dan sialnya, senyum kecut itu lebih sering didorong oleh alasan yang kadang lucu-lucu bahkan norak.

Syarifuddin Abdullah | 10 April 2023/ 19 Ramadhan 1444H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline