Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Lelaki Paruh Baya (17): Batu Pijakan atau Batu Sandungan

Diperbarui: 1 Desember 2022   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pagi-pagi, Randu menghadiri kegiatan briefing yang diampuh seorang instruktur, yang kalau sedang menyampaikan poin-poin arahannya, biasanya ngalor-ngidul dan tidak fokus.

Tapi pagi ini agak lain. Tiba-tiba meluncur dari mulutnya ungkapan bijak: "Semua orang harus selalu berusaha menjadi 'batu pijakan', bukan 'batu sandungan' bagi orang lain."

Mungkin karena sang instruktur merasa briefing-nya kurang diperhatikan oleh audiens, ia lalu menjelaskan lanjut: "Jika tak mampu menjadi 'batu pijakan', janganlah menjadi 'batu sandungan' bagi orang lain!!!"

Randu, si lelaki paruh baya, menyimak dengan serius, lalu mencoba mencernanya.

Menjadi 'batu pijakan' sejatinya adalah menjadi pendukung dan pendorong yang membantu kelancaran kerja dan kinerja orang lain.

Sementara menjadi 'batu sandungan' adalah menjadi penghalang dan penghambat bagi kesuksesan orang lain.

Syarifuddin Abdullah | 30 Nopember 2022/ 05 Jumadil-ula 1444H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline