Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Memaknai Takbir di Hari Idul Fitri

Diperbarui: 13 Mei 2021   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: tribunnews.com

Allahu Akbar: bersujud menihilkan diri pada titik nadir, sembari mengakui dan meyakini adanya Zat yang Maha Besar dan menentukan segalanya.

Allahu Akbar: menghambakan diri hanya kepada-Nya. Bahwa di hadapan-Nya, tak ada yang setara dengan-Nya. Semua kecil bahkan tak bernilai.

Allahu Akbar: merenungkan dan menyelami bahwa segala nikmat, yang diraih dari makhluk lain, terjadi semata karena perkenan-Nya.

Allahu Akbar: menyadari bahwa segala takdir dan nasib adalah manifestasi dan/atau semata karena ke-Maha Besaran-Nya.

Allahu Akbar: mengakui bahwa setiap hamba tak berhak untuk angkuh atau menyombongkan setiap keunggulan lahir-batinnya.

Allahu Akbar: menegasikan nilai diri, ras dan kelompok. Sebagai makhluk, derajat semua orang dan benda setara di hadapan-Nya,

Allahu Akbar: jika Allah Maha Pengampun, maka sesungguhnya tidak akan pernah ada kesalahan antar sesama manusia yang tidak terampunkan.

Allahu Akbar: bahwa tak ada tujuan yang lebih mulia selain meraih ridha-Nya. Dan ridha-Nya akan menjinakkan semua jenis kebencian makhluk.

Syarifuddin Abdullah | Den Haag, 13 Mei 2021/ 01 Syawwal 1442H

--------------------

(Catatan: maaf memaafkan adalah soal hati dan pikiran, yang tidak harus ditandai dengan berjabatan tangan)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline