Al-hajju 'arafah (inti ibadah haji adalah wukuf di Arafah). Durasi waktunya sekitar 6 jam, mulai dari tergelincir matahari (masuk waktu zhuhur) sampai matahari terbenam pada tanggal 9 Dzul-hijjah 1440H.
Wukuf di Arafah adalah rukun inti dan utama ibadah haji. Puncak dari seluruh rangkaian manasik haji, yang pelaksanaannya tak bisa diwakilkan kepada orang lain. Tidak wukuf berarti tidak haji.
Dan secara fisik, wukuf bermakna berada dan berdiam diri di dalam wilayah Arafah pada durasi wukuf yang sekitar enam jam itu.
Ada dua kegiatan utama ketika berwukuf: berdoa dan berzikir.
Namun hati-hati: ada satu godaan yang sering terjadi di Arafah: mengantuk lalu tidur.
Pengamatan saya dalam beberapa kali menjadi pemandu haji (mulai pertengahan 1980-an sampai pertengahan 1990-an), jemaah pada umumnya mampu memaksimalkan khusyu'nya dalam berdoa dan berzikir hanya bertahan sekitar 2 jam pertama wukuf (12.00 - 14.00).
Setelah itu, mulai sekitar pukul 14.00, karena kelelahan secara fisik dan mental, sebagian besar jemaah haji akan mengantuk lalu tidur (beberapa bahkan mengobrol dan ngerumpi dengan sesama jemaah haji) sampai sekitar pukul 16.00.
Jika tertidur pada pukul 14.00 dan bangun lagi sekitar pukul 16.00, suasana spiritual Arafah akan menjadi lain.
Kesyahduan atau sentuhan keramat langit Arafah akan mulai terasa berbeda.
Suasana batin setiap Jemaah juga akan terbagi melihat pemandangan di samping kanan-kiri dan muka-belakangnya, ketika sebagian besar jamaah mulai sibuk berkemas untuk bersiap-siap meninggalkan Arafah, bergerak menuju Muzdalifah lalu Mina.
Dan kecuali bagi sebagian kecil, setiap jemaah akan sulit menjaga stamina khusyu'nya dalam berdoa dan berzikir selama enam jam penuh.