Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Mengenang Tahun 2018

Diperbarui: 31 Desember 2018   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Ini refleksi akhir tahun yang sangat personal. Dan sepertinya, tiap refleksi akhir tahun memang seharusnya bersifat personal. Karena setiap orang tidak berhak dan tidak bisa mewakili refleksi orang lain.

Tahun pergi, tahun dikenang. Tahun datang, tahun disambut. Disambut atau tidak, tahun lama tetap akan berlalu, dan tahun baru tetap akan datang.

Secara personal, tak banyak yang layak dibanggakan dalam refleksi ini. Jika pun ada yang agak-agak unik, ya, disyukuri saja. Ritme keseharian tak ada yang berubah signifikan.

Seperti akhir tahun dan awal tahun sebelumnya, catatan kenangannya nyaris tak bergeser: tak beda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena itu pula, sebagian orang cenderung melewati malam pergantian tahun, mental dan kegiatan nyaris sama dengan malam-malam lainnya sepanjang tahun.

Secara personal, sepanjang tahun 2018, saya berusaha dan mencoba melakoni keseharian sambil merekam atau lebih tepatnya aktif nimbrung mengomentari sejumlah peristiwa melalui artikel. Tapi sebagian artikel itu malah berupa coret-coretan (puisi tanggung) yang coba membahasakan suasana batin. Normal saja, sih.

Seperti biasanya juga, menjelang akhir tahun, saya merekap semua artikel yang dipublikasikan selama tahun berjalan. Heran juga, sepanjang tahun 2018 ini, kok bisa memproduksi dan mempublikasikan sampai 224 artikel, dengan spektrum tema yang relatif luas (artikel "Mengenang Tahun 2018" adalah ke-225). Ini berarti rata-rata minimal 4 artikel tiap pekan. Angka ini tentu masih jauh dibandingkan beberapa blogger yang mampu menulis 2 artikel dalam sehari, atau minimal rata-rata 10 artikel per minggu.

Jika kenangannya diringkas, selama tahun 2018, juga tahun-tahun sebelumnya, semua artikel saya relatif konsisten berkomentar tentang tiga tema pokok: pertama, kasus bencana dengan fokus pada kronologi bencananya dan proses mitigasinya, termasuk kasus-kasus aksi teror; kedua, artikel ta'ziyah (in memoriam) untuk seseorang yang saya kenal secara dekat; dan ketiga, sesekali menulis tema sosio-politik.

Terkait dengan artikel ta'ziyah, makin ke sini sepertinya akan makin sering menulis in memoriam. Ini juga menunjukkan usia makin bertambah, sebab umumnya artikel ta'ziyah ditulis untuk sahabat yang sebaya atau yang lebih tua.

Setiap artikel itu, umumnya mungkin tak istimewa. Tapi dijamin pada setiap artikel, selalu berusaha memberikan perspektif yang seoriginal mungkin: mengulas dan menawarkan sudut pandang yang merupakan hasil pikiran dan analisa, yang dikombinasikan dengan pemahaman dan pengalaman. That's all.

Selamat menyambut tahun baru, dan mengenang tahun lama.

Syarifuddin Abdullah | 31 Desember 2018/ 23 Rabiul-tsani 1440H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline