Pertama-tama, perlu ditegaskan sejak awal bahwa saya sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan kartu HALO TELKOMSEL (nomor +62xxxxxx504). Dan selama bertahun-tahun itu, tak pernah sekalipun beramasalah dengan soal pembayaran tagihan. Pihak PT Telkomsel bisa melihat dan merekap ulang rekam jejak data kepelangganan saya.
Namun selama beberapa bulan terakhir ini, saya mencatat beberapa persoalan agak aneh terkait perhitungan pulsa dan kuota internet kartu Halo saya. Saya relatif awam tentang IT. Tetapi intinya, saya semakin sulit memahami PT TELKOMSEL.
Sekedar contoh, coba perhatikan lampiran foto screen-shot (ilustrasi artikel ini) dan cerita kasus di bawah ini:
Pada Ahad, 07 Oktober 2018, pukul 12.44 WIB, saya mendapat SMS dari TELKOMSEL yang memberitahukan, "Sisa kuota Internet Promo Halo Kick Anda 2.39GB. Setelah kuota habis akan mengkonsumsi kuota utama Anda..."
Seperti biasanya, saya membaca dan mengabaikan saja SMS peringatan seperti itu.
Tiba-tiba, pada pukul 14.14 WIB, saya dapat lagi SMS TELKOMSEL, yang memberitahukan, "Kuota Internet Promo Halo Kick Anda telah habis dan akan mengkonsumsi kuota utama Anda..."
Artinya, berdasarkan dua sms TELKOMSEL yang beruntun tersebut, dalam periode waktu selama 90 (sembilan puluh) menit, saya menggunakan kuota internet sebesar 2.39GB". Padahal pada periode tersebut, saya berada dalam ruangan bioskop sedang menonton film Venom di salah satu mal di Jakarta Selatan. Ya, kan nggak mungkinlah saya aktif berinternet. Wong saya lagi asyik nonton kok.
Seingat saya, hal seperti ini baru kali ini saya mengalaminya. Atau jangan-jangan baru kali ini saya kebetulan mencermatinya. Dan saya merasa cukup aneh saja.
Terus terang, sebagai orang yang sangat awam tentang IT, saya sungguh nggak paham abis, dan sekaligus bertanya-tanya: apakah penggunaan kuota internet sebesar itu (2.39GB selama 90 menit) normal atau tidak, ya?
Ini baru satu jenis kasus. Sebenarnya saya punya banyak catatan kasus lain terkait TELKOMSEL, yang menurut saya tidak normal. Pada saatnya, kayaknya memang satu per satu harus dibeberkan secara terbuka.
Syarifuddin Abdullah | 07 Oktober 2018/ 27 Muharram 1440H