Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Menonton Penonton di Piala Dunia

Diperbarui: 8 Juli 2018   01:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(shutteronline.co.uk)

Hal yang juga menarik dalam perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia adalah menonton penonton di tribun, atau menonton pemandangan massa yang melakukan nonton bareng di negara asal tim yang sedang bertanding.

Seorang anak lelaki, berusia sekitar 10 tahun, merebahkan kepala ke dada ibunya, air matanya mengalir, mulutnya manyun dan memperlihatkan raut wajah kesedihan tak tertanggunkan. Dia tampak sudah kehilangan harapan. Ia terekam dalam pertandingan antara Perancis melawan Uruguay, yang berakhir dengan kekalahan Uruguay. Dari bajunya, anak itu pendukung atau berasal dari Uruguay.

Tapi, jangan dipikir hanya anak kecil yang bisa menangis sesunggukan. Dalam pertandingan Inggris-Swedia (7 Juli 2018), yang berakhir 2-0 untuk Inggris, seorang pria dewasa berkostum Swedia di tribun terekam kamera sedang menangis betulan, mulutnya monyong, air matanya mengalir deras, matanya merah dan terlihat menyeka dua matanya dengan punggung telapak tangannya.

Dari waktu ke waktu, sorot kamera sesekali akan memperlihatkan penonton yang berpakaian unik mencolok; penonton yang melakukan gerakan-gerakan unik, baik ketika tim dukungannya mencetak gol atau hampir mencetak gol.

Dan ekspresi prustasi ternyata hampir serupa di seluruh dunia: kedua telapak tangan diletakkan berbarengan di kedua pipi, dan mulut akan terlihat seperti sedang mengucapkan ooohhh. Atau dua telapak tangan diletakkan berbarengan di kepala bagian belakang, khususnya jika tim yang didukung gagal atau hampir mencetak gol ke gawang.

Dan seperti lazimnya pada event-event yang dihadiri publik besar, juru kamera akan meng-hunting dan mencermati wanita-wanita cantik untuk disorot kamera, lalu ditampilkan di layar publik selama sepersekian detik. Kamera akan langsung beralih, ketika wanita atau lelaki yang disorot kamera itu menyadari dirinya tampil di layar besar di lapangan, sambil memberitahu orang di sampingnya, mungkin mengatakan, "Hei, lihat! Kita sedang ada di kamera". Dan para penonton televisi di seluruh dunia akan menikmatinya.

Ketika Brazil kalah 2-1 melawan Belgia, ribuan warga Brazil yang menonton bareng (Nobar) di sebuah alun-alun besar di Brazil, terlihat sunyi senyap, nyaris tak ada suara, kesedihan tampak di muka setiap orang. Ketika akhirnya wasit meniup pluit mengakhiri pertandingan, semua orang yang berjumlah ribuan itu saling berpelukan sedih dengan orang di sampingnya. Melepas sedih tim Brazil di Piada Dunia 2018.

Para penonton asal Jepang di tribun bergembira, mungkin tak membayangkan sebelumnya, ketika tim Samurai berhasil unggul 2 kosong melawan Belgia. Tapi keriangan itu tak bertahan lama. Penonton Jepang lainya memperlihatkan wajah heran, juga tak percaya, ketika akhirnya Belgia di menit terakhir mencetak gol ketiga dan skor menjadi 3-2 untuk Belgia. Lalu seorang penonton lelaki Jepang, terlihat oleh kamera sedang menangis sesunggukan meski tetap tegar mengibarkan bendera Jepang.

Dalam pertandingan Perancis melawan Uruguay, yang berakhir dengan kekalahan Uruguay, saya menghadiri Nobar di sebuah Cafe. Dan terlihat beberapa penonton yang lebih bersedih dibanding warga Uruguay, dan penonton lain lebih Perancis dibanding warga Perancis. Menonton penonton ternyata juga tak kalah asyiknya dibanding menonton pertandingan sepakbolanya.

Syarifuddin Abdullah, 07 Juli 2018 / 23 Syawwal 1439H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline