titik terindah yang pernah di hati melebur. rindu ini dengan yang lain tak boleh berbaur. setelah semua kenangan silam terkubur.
semua yang terlihat seakan sosoknya. tiap bunyi yang terdengar seolah suaranya. tiap yang bergoyang berharap geraknya.
di rumah, di kerja, di jalan saban waktu. kepada dia hati dan pikiran menyatu. cuma kepada dia perjalanan yang dituju.
ibarat musafir yang tak berniat kembali. merawat rindu berulang-ulang bukan sekali. tentangnya dia akan selalu menimpali.
tiap saat berharap mendengar suara sapaan. cerita walau sekedar bertanya menu sarapan. penampakan senyum di mimpi jadi harapan.
orang menggelarinya sang perindu sejati. rindu yang menggoda jangan segera mati. kepada yang dirindu berharap selalu sehati.
Syarifuddin Abdullah | Jakarta, 13 Juli 2017 / 19 Syawal 1438H.
Colek @amirzaman