Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Menikmati Sang Surya Tenggelam di Uluwatu, Bali

Diperbarui: 7 Maret 2017   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sambil menyaksikan pertunjukan Tari Kecak, di Uluwatu Bali, saya sungguh menikmati pemandangan air laut, yang dari ketinggian terlihat menghampar seperti “permadani raksasa”, yang ditingkahi gerak lamban sang surya, menjelang tiba waktunya berpamitan ke daratan selatan Bali.

Di Peta, Uluwatu adalah bagian Pulau Dewata yang terlihat berbentuk seperti bandul yang menjorok ke selatan: mengarah ke laut selatan, ke Australia, ke laut lepas Samudera Hindia

Wisatawan dari pelbagai negeri (terlihat dari raut mukanya) duduk rapat melingkar, dengan formasi berjanjang bertangga bersusun di panggung terbuka yang didesain seperti arena gladiator.

Seorang turis asal India terlihat amat menikmati tarian Kecak, yang saya enggak paham makna setiap gerakannya. Seluruh budaya lokal Bali, jika dirunut, memang akan berujung ke India. Minimal ada sentuhan atau peririsan budaya dan agama Hindu.

Seorang wanita muda bule tersenyum sinis, terkesan seolah berbisik kepada teman di sampingnya: “iki opo?”. Mungkin sama dengan saya yang juga tidak/belum bisa – atau tidak punya latar belakang pengetahuan – untuk menyelami makna rangakaian gerakan Sendra Tari Kecak.

Wisatawan dari negara-negara ASEAN terlihat hanya sekedar ikut menyaksikan tanpa makna, mungkin sekedar agar bisa bercerita kepada teman-temannya bahwa ketika berwisata ke Bali, pernah juga melihat tari Kecak.

Catatan: pertunjukan Tari Kecak digelar setiap hari, di tempat yang sama, di dalam komplek Pura Luhur Uluwatu, dan di waktu yang sama: sekitar pukul 18.00 WITA dan berlangsung kurang lebih 90 menit.

Buat saya lebih menarik memperhatikan para penonton yang entah pura-pura atau serius memperhatikan. Semua terdiam, sesekali terdengar tepuk sorak ramai-ramai dari semua penonton, jika ada adegan yang dianggap spektakuler dari rangkaian gerakan Tari Kecak.

Syarifuddin Abdullah | 07 Maret 2017 / 09 Jumadil-ula 1438H.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline