Lihat ke Halaman Asli

syarifuddin abdullah

TERVERIFIKASI

Penikmat Seni dan Perjalanan

Operasi Merebut Mosul Hari Ke-02: Pertempuran Bisa Berlangsung Lebih Lama dari Perkiraan Awal

Diperbarui: 19 Oktober 2016   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber peta: Google map, diolah

Baru berjalan sehari Operasi Militer merebut Mosul, berbagai pernyataan telah bermunculan yang mengubah prediksi awal terkait perkiraan durasi pertempuran. Awalnya diprediksi hanya akan berlangsung tiga minggu, tiba-tiba diperkirakan bisa berlangsung berminggu-minggu.

Direktur National Intelligence Amerika James Clapper, pada 17 Oktober 2016, mengatakan “...the capture of Mosul will take much longer than anticipated (... merebut Mosul akan memakan waktu lebih lama dibanding perkiraan semula)”. Seolah ingin menghindar, pernyataan itu direspon oleh Pentagon bahwa pertempuran merebut Mosul sepenuhnya di tangan Pasukan Irak, merekalah yang menentukan timeline-nya, pasukan Amerika hanya mendukung di garis belakang secara logistik, serangan udara, informasi intelijen dan taktik pertempuran.

Di hari hari pertama (17 Oktober 2016), Pasukan Peshmerga mengatakan telah berhasil merebut dan menguasai 200 km wilayah bagian timur Mosul dalam tempo kurang dari 24 jam. Sementara pasukan reguler Irak bergerak dari arah selatan dan tenggara dan menguasai beberapa kampung di jalur-01 menuju Mosul.

Selanjutnya, pada hari kedua, militer Irak juga mengumumkan telah merebut dan menguasai sekitar 200 km persegi ke arah selatan dan tenggara Mosul.

Sementara itu, pada hari kedua, meski berbeda-beda, mulai tersingkap perkiraan jumlah total pasukan yang menyerang Mosul: Menurut Aljazeera total sekitar 140 ribu prajurit. Angka ini setara dengan jumlah pasukan Amerika dan koalisinya ketika menginvasi Irak pada 2003.

Rincian jumlah pasukan: 35.000 pasukan reguler Irak plus sekitar 8.000 polisi lokal; 2.000 pasukan Turki; 50.000 pasukan Peshmerga Kurdi; 5.000 pasukan milisi kabilah Sunni dan 10.000 milisi National Crowd (juga Sunni). Tidak ada data pasti tentang jumlah pasukan milisi Syiah (Popular Crowd atau Popular Mobilization Forces). Pasukan Amerika Serikat sekitar 4.500 – 5.000 prajurit.

Pertempuran Mosul akan berlangsung dari empat arah utama: dari arah Timur oleh Pasukan Peshmerga, dari arah selatan oleh militer Irak, dari arah barat (Tal Afar) oleh milisi Syiah, dari arah utara oleh para milisi Sunni dibantu militer Turki. Dan tentu saja dari arah vertikal: serangan udara jet tempur dan drone, yang dikoordinir oleh Amerika Serikat.

Analisa rencana pertempuran:

Fase ke-1: pasukan gabungan penyerang akan berupaya mengepung wilayah seluas sekitar 115 km persegi (45 mil persegi) yang mengelilingi Kota Mosul, termasuk menutup 6 jalur akses utama ko kota Mosul dari segala arah (utara, timur, selatan, barat). Tujuannya mengisolasi dan menutup jalur suplai dan pelarian kombatan IS. Artinya pasukan penyerang diagendakan mampu menduduki wilayah sejauh sekitar 10-15 km dari gerbang utama kota Mosul. Ke arah timur, misalnya, yang di-handle pasukan Peshmerga Kurdi, harus mampu menduduki kampung Bartella.

Target fase ke-1 relatif akan bisa direalisasikan dalam tempo satu-dua minggu. Dan melihat perkembangan manuver kombatannya, IS tidak akan memberikan perlawan signifikan selama fase ke-1. Itulah sebabnya, sampai hari kedua, belum terlihat pertempuran signifikan antara kombatan IS melawan pasukan gabungan yang menyerbu Mosul.

Fase ke-2: pasukan khusus militer Irak dari unit anti terorisme akan mulai memasuki kota Mosul dari berbagai arah, dan melakukan kontak tembak dengan kombatan IS, dan diharapkan kombatan IS akan mulai membalas tembakan. Begitu kombatan IS membalas tembakan, akan ketahuan posisinya. Di sinilah jet tempur dan drone akan memainkan perannya, membombardir dari udara terhadap sasaran kombatan IS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline