Lihat ke Halaman Asli

Sang Konselor Terbaik

Diperbarui: 26 Mei 2018   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beliau adalah seorang utusan Allah SWT dan beliau juga adalah seorang pemimpin bagi ummat islam. Beliau adalah Rasulullah SAW. Selain itu, beliau juga berperan sebagai pendidik sekaligus memberikan bimbingan dan konseling di bidang akidah, Ibadan bahkan dalam bidang intelegensi. Semua pemberian beliau itu tidak pernah memandang usia maupun status social. Cara beliau memberikan bimbingan tersebut sangatlah sederhana namun jelas dan tegas, serta penuh dengan nilai-nilai luhur yang Mulia.

Berikut adalah beberapa contoh metode yang Rasulullah pakai dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada ummatnya.

  • Mengajak bepergian. 

Mengajak bepergian anak dapat membantu anak lebih luas lagi dalam memahami sesuatu. Terutama mengenai kebesaran Tuhan akan ciptaan-Nya. Dari perjalanan bepergianlah anak dapat melihat-fenomena-fenomena yang dapat menunjang pengetahuan-pengetahuan anak lebih banyak lagi karena melihat langsung dengan nyata atau asli.

  • Berbicara dengan ungkapan yang lembut. 

Rasulullah SAW merupakan panutan yang sangat patut kita contoh. Salah satunya adalah beliau memiliki tutur kata yang lembut, sopan dan santun. Tidak semena-mena dalam berbicara. Beliau memperhatikan betul setiap perkataan yang akan keluar dari mulutnya. Dengan bertutur kata lembut inilah kita bisa mengambil hati anak agar bisa menuruti perintah kita. Karena dengan kelembutanlah kita bisa menarik hati seseorang.

  • Menghargai anak-anak yang sedang bermain. 

Rasulullah SAW merupakan sosok yang sangat penyayang terhadap anak-anak. Beliau sangat menghormati anak-anak. Apapun yang anak lakukan akan beliau hargai dan tidak akan mengganggu mereka. Bahkan beliau pun suka jika terlibat dalam kegiatan yang dilakukan anak-anak. Cara ini dapat dilakukan dalam pemberian bimbingan terhadap anak. Dengan memasuki dunia mereka, menyampaikan dengan cara-cara yang anak mudah pahami.

  • Tidak banyak mencela dan menegur anak. 

"Dari Anas r.a ia berkata: "aku telah melayani Rasulullah SAW selama 10 tahun. Demi Allah! Beliau tidak pernah mengeluarkan kata-kata hardikan kepadaku, dan tidak pernah menanyakan, " kenapa engkau lakukan? Atau kenapa engkau tidak lakukan?" (H.R Bukhari)

Dengan penjelasan hadis di atas membuktikan bahwa mengajarkan sesuatu kepada anak tidak haruslah dengan hardikan, perkataan kasar atau bahkan memarahinya. Justru hal efektif yang bisa digunakan adalah dengan kelembutan. Dengan begitu, anak akan sendirinya memahami makna dari perbuatannya itu. Serta jika dengan kekerasan, anak akan malah menjadi tambah pembangkang dan bisa jadi anak meniru perlakuan kita saat dia sudah beranjak dewasa, dan tidak menutup kemungkinan akan mengaplikasikannya lagi ke anak-anaknya kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline