Oleh : Syamsul Alam Al-Zuhri (1851030394)
Dari : UIN Raden Intan Lampung
Prodi : Akuntansi Syariah F semester 4
Dosen pengampu : Dr.Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP RIBA, BUNGA DAN JUAL BELI
Pandemi koronavirus di Indonesia diawali dengan temuan penderita penyakit koronavirus 2019 (COVID-19) pada 2 Maret 2020. Hingga 16 April 2020, telah terkonfirmasi 5.516 kasus positif COVID-19 dengan 548 kasus sembuh dan 496 kasus meninggal.
Pada sector ekonomi harga masker di Indonesia melonjak hingga lebih dari enam kali lipat, dengan harga eceran skitar Rp30.000 menjadi Rp185.000 per kotak dibeberapa toko setelah dua warga dinyatakan positif mengidap coronavirus. Masker dan penyanitasi tangan sulit didapatkan masyarakat. Banyak terjadi kasus penimbunan masker ini sehingga menjadi langka dan harga relative tinggi. Ada juga beberapa oknum nakal mencari masker dengan harga murah dan memborongnya dengan alibi membagikan secara gratis kepada beberapa warga, tetapi dijual kembali dengan harga mahal. sehingga ini menjadi riba.
Tetapi kelangkaan masker ini memiliki sisi positifnya beberapa warga yang memiliki keahlian menjahit memiliki inisiatif untuk memproduksi masker homemade. sehingga menambah pendapatan rumah tangga serta memudahkan masyarakat mendapatkan masker.
Covid-19 ini juga mempengaruhi aktivitas jual beli sector kantin sekolah baik dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA diliburkan, bahkan kampus-kampus mengadakan system daring atau kuliah online agar menghindari terjangkitnya virus Covid-19 ini. Membuat pendapatan para pedagang di kantin turun drastis, sehingga harus mencari alternative lain untuk menjaga keadaan ekonomi mereka.
Ada pun permasalahan lain dari para pemilik kendaraan yang masih dalam kondisi kredit tetapi memiliki pendapatan yang berkurang karena dampak wabah Covid-19 ini. Tetapi masalah ini sudah diberikan kelonggaran selama 1 tahun oleh Presiden Jokowi. Pada akhirnya, kita saat ini berada dalam kondisi yang tidak mudah. Mungkin dengan adanya wabah ini mendudukkan kita pada posisi yang tidak prima, namun dalam setiap krisis yang terjadi, selalu ada peluang yang mengikutinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H