Lihat ke Halaman Asli

FIRDAUS SHOBAH NURUSSAADAH

Mahasiswa Prodi PAI Tarbiyah FAI UNISSULA

Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora

Diperbarui: 8 Januari 2023   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora/Khozinatululum.com

Sejarah merupakan peristiwa atau kejadian pada masa lampau yang dapat diambil pelajarannya dan diselidiki agar bisa menjadi pedoman dan acuan  dikehidupan selanjutnya. 

Sejarah sangatlah penting bagi kehidupan manusia, adanya sejarah tidak lain bertujuan untuk memahami masa lalu yang mana akan berkaitan dengan masa yang akan datang. Tujuan yang lain yaitu untuk membantu memahami identitas diri, keluarga, masyarakat, serta bangsa. 

Dan cara untuk mengetahui sejarah tentang suatu hal, kita sebagai manusia bisa melakukan dengan mencari informasi terkait suatu hal yang dipertanyakan, seperti menggunakan jalur webside, bertanya kepada orang terdekat atau orang lain, dan masih banyak yang lainnya.

Dalam konteks sejarah pasti terdapat perkembangan dari masa ke masa, baik perkembangan dalam bentuk bangunan, program, fasilitas, maupun yang lain. Perkembangan merupakan proses untuk merubah sesuatu yang berkaitan dengan konsep, benda ataupun karya manusia dalam membangun sesuatu agar menjadi lebih baik pada segala aspeknya dan mempunyai pengaruh yang lebih luas dari sebelumnya.

Membahas tentang sejarah dan perkembangan, antara keduanya mempunyai kesinambungan yang erat, maksudnya dengan adanya sejarah pasti terdapat perkembangan di dalamnya dari masa ke masa.

Pondok Pesantren Khozinatul Ulum mempunyai sejarah yang dapat memotivasi  dan perkembangan yang sangat pesat. Pertama kali Pondok Pesantren Khozinatul Ulum didirikan oleh KH. Muharror Ali  pada tahun 1981, yang mana dalam niatnya itu beliau khususkan untuk sang mertua, karena membangun podok pesantren merupakan keinginan ayah dari istrinya tersebut. 

Beliau membangun sebuah pondok pesantren dengan penuh pertimbangan. Beliau mempertimbangkan masalah tersebut dengan para gurunya hingga mencapai keputusan yang bulat yaitu mendirikan pondok pesantren yang berbasis Al-Qur'an dan Madrasah Diniyah. 

Dengan pembelajaran yang diterapkan di sana akan memberi dampak positive bagi para santri karena mereka tidak hanya mempelajari tentang Al-Qur'an tetapi juga akan paham mengenai ketauhidan Allah SWT.

Dengan berjalannya waktu, sejarah Pondok Pesantren Khozinatul Ulum mengalami perkembangan, yaitu pada tahun 1984 yang mana Pondok Pesantren Khozinatul Ulum mulai membangun  lembaga-lembaga pendidikan, seperti Madrasah Tsanawiyyah (MTS), Madrasah Aliyyah (MA), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), PAUD, TK, bahkan Perguruan Tinggi. Dengan banyaknya lembaga yang dibangun, KH. Muharror Ali membagi sebagian lembaga tersebut kepada anak-anaknya.

Anak yang pertama yairu Gus Labib diamanahi ayahnya untuk memegang Pondok Pesantren Khozinatul Ulum bersama sang ayah dan memegang Perguruan Tinggi STAI Khozinatul Ulum.

Anak yang kedua yaitu Gus Jeki diamanahi ayahnya untuk memegang cabang Pondok Pesantren Khozinatul Ulum yang beralamatkan di Jalan Sumodarsono, Mlangsen, Blora dengan pendidikan khusus anak yang berusiakan 6-12 tahun yaitu SD Islam Khozinatul Ulum.

Kemudian anak yang ketiga yaitu Neng Nawa diamanahi ayahnya untuk memegang TK An-Nawa bersama dengan suaminya yaitu Gus Ikhsan. Begitulah sejarah dan perkembangan Pondok Pesantren Khozinatul Ulum yang sekarang mempunyai berbagai cabang di Blora.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline