Lihat ke Halaman Asli

Kasihani Pelajar Menyelamatkan Negara Dari Keterpurukan Ekonomi dan Mempertahankan Jati Diri Bangsa

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam pejuang bangsa di bidang pendidikan, Sa ia mohon pertolongan dan bantuannya untuk para pelajar atau siswa-siswi indonesia saat ini. Mohon diperingan untuk biaya sekolahnya , baik tingkat pertama dan menengah. Kenapa kok biayanya besar sekali yah? Sa ia baru sadar setelah lulus sekolah, mendengar kabar keponakan yang menjadi siswa ajaran baru tahun ini. Dahulu Sa ia tidak begitu mengerti karena masih di biayai orang tua. Setelah Sa ia beranjak dewasa barulah mengerti bahwa mendapatkan uang itu ternyata sulit dan tidak masuk akal dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi. Kenapa ya ? bisa digratiskan tidak yah?,baik itu untuk pendaftaran, bulanan atau lainnya, sehingga para pelajar cukup bermodalkan seragam dan peralatan sekolah. Untuk sarana dan Prasarana kalau bisa biayanya ditanggung pemerintah.

Mohon maaf juga sebelumnya, Sa ia tidak sependapat kalaulah ada solusi beasiswa untuk siswa yang tidak mampu, karena mampu atau tidak pelajar yang berwarga-kenegaraan indonesia adalah tanggung jawab negara dalam mereka mendapatkan hak-hak mereka termasuk pendidikan. Tolonglah untuk bidang pendidikan ini jangan mencekik siswa-siswinya karena secara tidak langsung ini mencekik orang tua mereka. Tidak masuk akal jika seorang kepala keluarga dengan gaji minimal 3 juta rupiah harus menyiapkan biaya pendaftaran, SPP, atau bangunan, dll. Bagaimana dengan kebutuhan pokoknya? anaknya yang kedua? bagaimana dia bisa bekerja naik angkutan umum? bisakah dikemudian harinya memberikan uang saku untuk anaknya pergi sekolah?

Bagaimana dengan mereka yang bisa menjalaninya dan diam saja memendam masalah ini?  Mungkin meminjam uang atau istri juga bekerja, tapi yang dikhawatirkan jika sampai seseorang mendapatkan uang sampingan dengan cara melanggar ketentuan atau aturan yang dilarang perusahaannya disebut juga uang panas namanya. Seharusnya kita semua gelisah, sulit bagi pekerja di indonesia untuk bisa bekerja secara profesional karena jika begitu tidak bisa biayai anak sekolah atau kebutuhan yang lainnya tidak akan terpenuhi. Ini yang ada di fikiran Sa ia saat memposisikan diri seperti mereka. Tentunya kondisi ini tidak akan terjadi kepada mereka yang memang sejak saat menikahpun dibiayai orang tua. Jika ini tidak kita sadari dan tidak di antisipasi dengan cepat maka kesenjangan sosial semakin terasa. Tolong juga untuk tambahan penghasilan guru-gurunya jangan dipotong-potong, bagaimana mereka mau mengajar dengan semangat sedangkan hak-hak mereka tidak terpenuhi. Tolong diperbaiki management dibidang pendidikannya, jika harus review dan audit ya silahkan, tapi jika setelah prosesnya harus ada yang diberhentikan dengan tidak terhormat ya jangan sampai, biarkanlah itu jadi pembelajaran di tubuh pejuang bidang pendidikan sendiri tapi mestinya ada perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik tentunya. Kita harus menyelamatkan jati diri bangsa.

Pegawai pajak pun nanti akan mengerti karena uang pajak nanti untuk anaknya sekolah, pengusaha pun akan rajin bayar pajak karena uangnya pun nanti untuk anaknya sendiri. Saat Sa ia membeli barang ataupun kendaraan jika diluar negeri bisa murah tetapi di indonesia bisa hampir dua kali lipatnya Sa ia tidak akan keberatan jika harganya tinggi karena tambahan biaya pajak karena biaya pajak untuk dana pembangunan gedung sekolah daerah terpencil, atau sekedar membayar pajak kendaraan karena dana yang terkumpul untuk sarana transpotasi khusus pelajar.

Memang sulit membangun negara ini, tapi dengan menggratiskan biaya sekolah baik sarana dan prasarananya, kita semua bisa kembali mewujudkan impian kita menjadi negara dengan ekonomi yang stabil dan tidak lagi disebut negara korupsi. Sa ia yakin sekali, jika pejuang bangsa dibidang pendidikan bisa mewujudkan ini maka, our dreams come true.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline