Lihat ke Halaman Asli

Satto Raji

Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Jangan Bekukan PSSI, Bubarkan Saja

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS.com/Sabrina AsrilMenteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi

Bukti semakin kuat bahwa pembinaan PSSI hanya memberikan mimpi bagi bangsa Indonesia, PSSI sudah berhasil menipu dan mencitrakan diri mereka sendiri, sedikit prestasi mereka bilang itu progres yang membanggakan. 

Satu pertanyaan, siapa yang tahu prestasi PSSI..? Kalau tidak ada yang ingat berarti Sekarang Sudah saatnya PSSI di bekukan, di bubarkan kalau perlu, karena Wacana evaluasi PSSI setelah gagal berkali-kali dari berbagai event lagi-lagi hanya mimpi.

Melihat anak-anak muda kita di singapura jadi target empuk para lawannya, membuat hati ini miris teriris-iris. Ini nyata bukan mimpi, sekali lagi konsep pembinaan PSSI hanya mimpi yang cuma bisa menelurkan selebriti.

Bagi saya PSSI yang sudah lama berdiri sejak 1930 tidak sebanding dengan prestasinya, PSSI pernah berjaya di era 70an. Tapi jujur saja sejak saya lahir, prestasi PSSI naik turun. Kalau boleh di bilang prestasi PSSI naik, turun, turun, turun, turun nggak naik-naik.

Terakhir Indonesia meraih emas di SEA Games tahun 1991 kurang lebih 14 tahun lalu, uppss salah itu 24 tahun lalu. Dan belum pernah sekalipun jadi juara piala AFC atau piala suzuki dari pertama kali di gelar pada tahun 1996. Bahkan Indonesia baru bisa meraih kemenangan pertama di piala asia pada tahun 2004 atau 74 tahun setelah PSSI berdiri.

Banyak yang tidak setuju PSSI di bekukan, salah satunya PSSI sendiri karena mereka akan kehilangan income. Yang kedua para pelaku bisnis yang sudah bertaruh pada PSSI agar dapat meraih untung. Yang ketiga para pemain senior yang katanya kehilangan pekerjaan mereka.

Menurut saya para pemain gak usah khawatir, mereka masih bisa bermain di negara tetangga kalau kualitas mereka mumpuni, kalau tidak ya mereka harus evaluasi. Toh rakyat Indonesia tidak pernah menyalahkan para pemain.

Menurut saya alasan mereka yang menolak pembekuan PSSI semua lebih ke personal dan rasa egosentris mereka. Jujur saja kalau ini di biarkan, justru ratusan juta rakyat Indonesia yang sudah dirugikan.Kalau alibi PSSI bilang ada klub Indonesia yang berjaya di regional, itu murni prestasi pembinaan klub bukan PSSI. Harap dibedakan.

Posisi PSSI saat ini hanya berfungsi sebagai organisasi administratif layaknya kelurahan. Hanya untuk urus licensi wasit, pelatih dan jadi makelar yang mejual liga profesional ke para sponsor. Bagaimana masalah pembinaan..? Entah.

FIFA mungkin harus ikut bertanggung jawab atas perkembangan sepakbola Indonesia. Harusnya mereka, mengevaluasi PSSI yang notabene sudah 74 tahun jadi anggota mereka, berikan sangsi kalau prestasi mereka jalan di tempat, pecat pengurusnya kalau tidak becus. Buat apa ikut FIFA kalau sepakbola kita jalan di tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline