Lihat ke Halaman Asli

Sarwo Prasojo

TERVERIFIKASI

(Su Duk) Berdayung Sampan Dari Humor Ke Fiksiana

Diperbarui: 27 Januari 2016   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya para penulis rubrik Humor Fiksiana harus mendendangkan lagu,”Rela-rela rela aku relakan… Rela-rela rela aku rela.” Sebagaimana Meggy Z menyanyikan lagunya yang berjudul Sakit Gigi.

Felix Tani, juragan Humor Revolusi Mental (HRM) adalah sosok K-ner yang paling getol menyuarakan protes atas Keputusan dihilangkannya sub kanal tersebut. Saya mengamini saja, namanya teman. Nggawe bombing lan bungah. Saya yakin dia jengkel setengah nunggung!

Sampai titik tertentu, tulisan-tulisan argumentasinya tidak satu pun ditanggapi oleh Admin, ia akhirnya tunduk pada kenyataan. Mengikuti pernyataan Romo Mangunwijaya, dulu,”Hidup di Indonesia harus sering mengatakan: apa boleh buat.” Itu jika sudah mentok, tidak ada lagi yang bisa diterjang.

Dan Felix Tani memberikan solusi jalur tengah yaitu menjadi penulis Nomaden. Katanya, kendati rubrik humor sudah tersisih, tetapi tulisan-tulisan bergenre humor bisa nangkring di berbagai sudut ruang. Bisa pada Hiburan, Humaniora, Politik bahkan Kotak Suara. Saya pun mengamini saja dari dalam hati, namanya juga teman.

Ketiadaan rubrik khusus Humor setidaknya membuat para penulisnya gigit jari, untuk sementara waktu.  Jikalau akan mengirim artikel, di depan judul terpaksa di tambahi tulisan dalam tanda kurung: (Humor). Biar pembaca tahu, bahwa mereka masih hidup, masih mau menulis, masih ingin diakui eksistensinya.

Terlihat menggelikan. Tapi lagi-lagi: Apa boleh buat!

Dan sepertinya, makin ke sini, penulis-penulis humor diam-diam mengucapkan: Sayonara! Tapi tidak perlu dihasihani, karena hidup harus mengikuti iramanya. Dan mereka pribadi-pribadi yang sudah sangat dewasa.

Sebagai bagian dari K-ners yang pernah mengisi rubrik Humor, akhirnya saya vakum beberapa bulan. Setidaknya mencari celah untuk tetap bisa menulis. Bagi saya, menulis adalag gaya hidup! Kalau tidak menulis, rasanya mati gaya. Alias tangannya gatal.

Keputusan yang terbaik, saya memilih “nyemplung” di Fiksiana. Apapun yang terjadi, saya harus berani bersikap sebagaimana operator SPBU,”Dimulai dari nol, ya!”

Sebenarnya, mengawali bergabung di Kompasiana, rubrik yang saya tuju adalah Fiksiana karena ada cerpen di sana. Dan, saya sangat berminat untuk itu. Namun, beberapa kali posting hasilnya sangat mengecewakan. Tidak ada vote, tidak ada komentar. Sampai satu minggu, hanya ada 6 sampai 30 klik. Paling tinggi sekitar 80 klik.

Menyakitkan. Fiksiana zaman itu terasa angker!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline