Lihat ke Halaman Asli

Syahwali Arya DS

Universitas Muhammadiyah Pro. Dr. Hamka

Kenaikan Harga Bawang Merah di Pasar Pondok Gede Mengkhawatirkan Para Ibu Rumah Tangga

Diperbarui: 8 Mei 2024   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah pengunjung sedang membeli sayuran di seorang penjual sayuran di Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi, Kamis, 2 Mei 2024/Dokpri

Bekasi, 2 Mei 2024 - Para ibu rumah tangga di Pondok Gede dan sekitarnya merasa gelisah dan khawatir karena kenaikan harga bawang merah yang signifikan di pasar lokal mereka. Bawang merah, bahan pokok yang tak tergantikan dalam masakan Indonesia, telah mengalami lonjakan harga yang membuat para ibu rumah tangga terpaksa menghadapi dilema besar.

Pasar tradisional Pondok Gede, yang biasanya ramai dengan aktivitas ibu-ibu yang mencari bahan-bahan masakan, kini menjadi saksi dari raut wajah kekhawatiran dan kebingungan. "Saya tidak tahu harus bagaimana lagi," kata Ninik, seorang ibu rumah tangga yang tinggal tidak jauh dari pasar. "Bawang merah itu bahan yang penting buat masakan kita. Tapi harganya terus naik, membuat saya harus mempertimbangkan ulang uang belanja saya."

Para ibu rumah tangga lainnya juga merasakan tekanan yang sama, Fitri, yang juga merupakan salah satu pengunjung setia pasar Pondok Gede, mengeluhkan dampak kenaikan harga bawang merah ini. "Setiap kali saya ke pasar, harga bawang merah selalu naik," katanya dengan nada kesal. "Ini sungguh membuat stres karena saya tidak bisa mengurangi penggunaan bawang merah dalam masakan saya apalagi kalau untuk bikin sambal." Lanjutnya.

Pedagang bawang merah di pasar Pondok Gede juga turut merasakan dampak dari kenaikan harga ini. Ahmad, seorang pedagang bawang merah di pasar tersebut, mengatakan bahwa lonjakan harga telah mengubah pola belanja pelanggan mereka. "Beberapa pelanggan lebih memilih untuk membeli dalam jumlah yang lebih sedikit atau mencari alternatif lain," ujarnya. "Kami sebagai pedagang juga merasakan penurunan penjualan karena harga yang semakin tinggi." Lanjut Ahmad.

Beberapa faktor telah dikaitkan dengan kenaikan harga bawang merah di pasar Pondok Gede. Cuaca ekstrem yang berdampak pada produksi bawang merah di beberapa daerah penghasil utama adalah salah satunya. Selain itu, biaya produksi dan transportasi yang meningkat juga turut mempengaruhi harga di tingkat konsumen.

Pemerintah setempat berupaya merespons situasi ini dengan langkah-langkah konkret, termasuk mengawasi kebijakan perdagangan dan memberikan dukungan kepada petani. Namun, efeknya belum terasa secara signifikan di pasar-pasar lokal seperti pada pasar Pondok Gede.

Para ahli memperingatkan bahwa kenaikan harga bawang merah ini dapat memiliki dampak yang lebih luas pada stabilitas ekonomi rumah tangga dan inflasi secara keseluruhan. Mereka menekankan perlunya tindakan segera untuk mengatasi masalah ini, termasuk jenis sumber bahan pangan dan peningkatan infrastruktur pertanian.

Di tengah ketegangan ini, para ibu rumah tangga terus mencari cara untuk mengatasi dampak kenaikan harga bawang merah, seperti lebih jarang menggunakan bawang merah pada bahan masakannya atau mencari alternatif lain untuk menggantikan bawang merah dalam masakan mereka.

Meskipun demikian, kenaikan harga bawang merah tetap menjadi perhatian serius bagi masyarakat Pondok Gede dan memerlukan perhatian bersama dari berbagai pihak. Ketersediaan pasokan bawang merah yang stabil dan harga yang terjangkau sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi rumah tangga dan kesejahteraan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline