Lihat ke Halaman Asli

Anas Menunggu ‘Hari Naas’

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Desakan atas penahanan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terus menguat. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sendiri berkali-kali menegaskan akan segera menahan Anas, jika alat bukti sudah kuat. Anas yang sebelumnya ‘selalu’ bersemangat membela diri (didukung oleh fans beratnya), kini mulai kendur dan ‘terkesan’ pasrah menunggu ‘hari naasnya’.

Dalam sebuah kesempatan, jika pada akhirnya KPK bergerak dan menahannya, Anas menganggapnya sebuah sebuah proses tapa atau bersemedi atau mengasingkan diri dari keramaian dunia luar. Makna yang bisa dibaca dari pernyataan Anas adalah sebuah sikap pasrah dari segala upaya yang sudah dilakukannya bersama para pendukungnya.

Pernyataan Anas tersebut juga menunjukkan bahwa sebenarnya dia sudah cukup tahu rencana KPK yang akan menahannya dalam waktu dekat. Sekitar tujuh bulan setelah ditetapkan sebagai tersangka korupsi, Anas dan pendukungnya sudah melakukan berbagai cara untuk membela diri dan menggiring opini seolah-olah dia tidak bersalah, khususnya dalam kasus korupsi Hambalang.

Selama lebih kurang 7 bulan itulah Anas melakukan serangkaian kegiatan, termasuk membuat ormas Perhimpungan Pergerakan Indonesia (PPI) dan melakukan pertemuan dengan sejumlah media massa untuk menjelaskan posisinya ‘yang tidak bersalah’. Namun usaha keras Anas itu niscaya menjadi sia-sia, ketika ‘hari naas’ itu datang, ketika KPK benar-benar bertindak untuk menahannya.

Dari aspek psikologi, Anas mulai terlihat ‘kelelahan’ dan kehilangan stamina untuk mendegradasi citra KPK. Semakin Anas bertahan dan melancarkan serangan, semakin kuat pula dukungan masyarakat ke KPK untuk menahannya.

Kini, selain kasus Hambalang, masyarakat menunggu, sejauh mana KPK menyiapkan alat bukti kuat untuk menahan dan memenjarakan Anas. Menurut sejumlah kabar, KPK bahkan sudah menyiapkan alat bukti lain, di luar kasus Hambalang yang akan semakin memberatkan Anas. Belakangan sudah mulai terkuak bukti-bukti adanya permainan uang di balik kemenangan Anas dalam Kongres Demokrat 2010 di Bandung.(***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline