Lihat ke Halaman Asli

[Fiksi Runyam] Jumbleng dan Operasi

Diperbarui: 31 Agustus 2016   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mbah Jumbleng tergolek di ruangan aneh. Cahaya yang disemprotkan tepat ke atas tubuhnya menyilaukan. Lampu itu bertudung lebar. Tudung yang terhubung pada tiang tebal berlapis krom menyiratkan ia terbuat dari logam berat.

Orang-orang yang mengelilinginya berseragam hijau. Prosedur anestesi telah dilakukan dan Simbah perlahan mengantuk. Namun tak tidur. Ia hanya 'ngantuk.

Dokter mulai melakukan prosedur lain ke bagian abdominal—yang tak terpantau lagi karena terhalangi perut buncitnya sendiri.

Simbah tak kesakitan sedikit pun. Ketika pisau membuat irisan ia bahkan tak merasakan dinginnya baja antikarat menyentuh kulitnya. Ia menjelma trenggiling purba yang renta.

Ah, kirain operasi usus buntu itu ngeri. Jebule geli pun tidak. Dan sepertine aku ndak bakalan mati hari ini. Soale nek bakal mati aku mesthi punya penerawangan. Memori-memori bakal melintas, kaya jagoan pilem pas mau tewas. Tapi aku blank-blank saja, je. Aku ndak kelingan wajah simbokku yang semakin cantik waktu beliau dulu membeliken apem sarsaparila di masa kecilku. Momen trengginas pas ’nembus SDSB empat angka pun ndak terbayang jadi slide show.

Satu-satune bayangan bukan datang dari masa lalu melainken dari masa depan.

Aku membayang-ken perutku ditanami mikrocip canggih dengan sinkronisasi langsung ke korteks otak, lewat kabel saraf. Lantas aku siuman sebagai cyborg. Dokter ini jadi pengendali akalku. Dan aku ndak mampu menghapus program-e, sebab aku kadung diprogram untuk ndak melawan program. Weh. Mengerikan....

Aku bisa disetir berbuat apa wae, seperti meledakken diri ke kerumunan orang bersafari di Senayan. Atau membajak Metromini, menyandera penumpange dan minta tebusan sejuta poundsterling dari Organda. Lalu aku asal saja mengaku-aku awak ini orang Irlandia Utara. Maka tawuranlah Bang Togar cs lawan IRA.

Duh, paringana slamet, Gusti. Semoga cip itu dirakit di Sichuan, kaya televisi hamba. Disetel sebelas kali tabunge njeblug kebakaran. Hamba pun merdeka dari conthongane TV-One....

***

Peristiwa berikutnya hanya terpantau pemilik tujuh indera. Mohon maaf, lima tak memadai. Sebab yang terjadi tak dapat diterangkan prinsip mekanika Newton. Halah....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline