Lihat ke Halaman Asli

Di Parasmu

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Arise"][/caption]

di parasmu selalu ada kampung halaman bagi semua yang tertinggal sendirian dalam diam

malam terulur seluruhnya dalam jaga

sesuatu mirip kangen turut mengurutkan jemalin detik yang ada

tadi hembus dari gunung pun membujuk perdu kebun menarikan lagi lakon canggung untuk penghabisan Mei

guguran, sungguh bukan tiket yang disuwir jadi konfeti:

kita telah kehabisan pementasan

.

kini merkuri hanya remang terkulai

nostalgia bersembahan rata di bawah pendarnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline