Lihat ke Halaman Asli

Kota Tegal, BBM Naik Tapi Cabe Malah Milih Turun Harga...

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam kompasiana

Hari ini adalah hari ke-4 hari kenaikan BBM di negeri ini. Sudah menjadi asumsi umum bahwa kenaikan harga BBM akan memberi dampak yang signifikan terhadap inflasi yang akan semakin tinggi. Selaras dengan penuturan Gubernur Bank Indonesia, inflasi pada bulan ini akan melonjak hingga 2 persen dari bulan Juni, Juli dan Agustus. Inflasi ini sangat tinggi jika dibandingakn dengan bulan-bulan biasanya yang hanya sekitar 0.7-0.9 persen. (sumber :http://www.beritasatu.com/ekonomi/120978-bi-bbm-naik-inflasi-juni-2-persen-lebih.html). Memang, BBM adalah komodits yang vital. Siapapun pasti tahu, jika kenaikan BBM ini akan menjadi pemicu yang sangat efektif untuk mendorong kenaikan harga komoditas yang lain karena melonjaknya biaya produksi dan transportasi.

Penulis mencoba menyampaikan beberapa info yang menarik, terkait dengan sedang hangatnya  isu BBM di negeri ini. Seminggu kemarin, sebelum harga BBM dinaikkan penulis mengamati beberapa harga komoditas kebutuhan pokok. Beberapa kebutuhan pokok dipasar kota Tegal sudah mulai merangkak naik. Beberapa pedagang seringkali mengeluhkan banyaknya komoditas yang dinaikkan  oleh pedagang besar/tengkulak karena harga BBM akan naik, padahal kita tahu BBM baru mengalami kenaikan pada hari sabtu. Beberapa komoditas yang sudah mengalami kenaikan sebelum BBM, misalnya dalah beras, cabe – cabean, sayur-sayuran dan telur.

Pada pekan ini, penulis kembali membandingakan harga beberapa komoditas di pasar kota Tegal. Berdasarkan perbandingan harga pekan sebelum kenaikan BBM dengan dengan pekan setelah kenaikan BBM, penulis mendapati data yang menarik, yaitu turunnya beberapa komoditas meskipun masih ada beberapa komoditas yang masih mengalami kenaikan. Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu cabe (keriting, lombok dan rawit hijau), bawang merah dan bawang putih, sedangkan telur, ayam, tomat dan cabe rawit merah mengalami kenaikan.

Menurut beberapa pedagang, kenaikan BBM tidak memberi dampak kenaikan inflasi yang signifikan pada beberapa barang. Karena naik turunnya harga dari komoditas cabe cabean dan bawang lebih disebabkan karena adanya pasokan barang lokal yang cukup. Tegal memang memiliki daerah penghasil cabe, yang mungkin saat ini pasokan dari kabupaten Tegal seperti dari Bumi jawa, Guci dan sekitarnya sedang melimpah. Mungkin inilah yang menyebabkan harga cabe di pasar Tegal mengalami penurunan. Harga cabe pekan ini tercatat, cabe merah besar Rp22.000-24.000, keriting Rp28.000-30.000, Rawit hijau Rp.26.000-28.000, bawang merah Rp.25.000, bawang putih Rp14.000-15.000.

Pemerintah, sepertinya harus mampu mengendalikan inflasi yang tinggi dengan mengendalikan pasokan pangan yang cukup. Terutama kebutuhan pokok masyarakat agar masyarakat tidak semankin sengsara karena harga yang terus melambung tinggi. Seperti yang di targetkan gubernur BI dan pemerintah yang mentargetkan inflasi tahunan sebesar 7,2 persen dan sesuai dengan pernyataan Gubernur BI, pemerintah akan mencapai target jika mampu mengendalikan pasokan pangan.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline