Lihat ke Halaman Asli

Transjakarta: Kalau Bukan Jokowi Atau Ahok, yang Korup Itu Ya Kepala Dinas

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://static.inilah.com/data/berita/medium/2098887.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="http://static.inilah.com/data/berita/medium/2098887.jpg"][/caption]

Belum usai masalah bus impor Cina yang karatan dan beraroma korupsi itu. Kini Ahok secara terbuka mengujicoba bus baru buatan Eropa. Dijelaskan lagi macam-macam rencana di sini: nyaman, aman dan seterusnya.

Tetapi tentulah tak akan pernah aman dan tak akan pernah nyaman juga jika nanti aromanya korupsi juga. Jika bukan Jokowi dan jika bukan Ahok yang korupsi, ya Kepala Dinas itu kan. Itu kalau Anda percaya. Karena, orang seketat (otoriter) dan segalak Jokowi, sulitlah dibayangkan diam-diam berhasil ditokohi oleh Kepala Dinas. di bawahnya.

Jadi, jika memang Kepala Dinaslah yang korupsi, rasanya aneh juga. Masalah transportase dan masalah banjir adalah dua hal penting dalam urusan Jakarta. Seakan tak mungkin saja dan tak masuk akal diam-diam menjadi otoritas seorang Kepala Dinas. Apalagi untuk menentukan jenis mobil (harus buatan Cina). Tapi silakan diadili. Kita mau lihat.

Sebelumnya bus buatan Cina diam-diam sudah tinggal beroperasi. Mengapa ya harus buatan Cina? Baguskah? Ah, banyak pertanyaan yang serius di sekitar ini.

Bus Cina ini malah menjadi berita hangat hanyalah karena dugaan-dugaan negatif yang diberitakan media, ya karatan dan isyu korupsi itu. Tetapi mungkin saja hukum tak berselera bicara supremasi untuk hal ini. Mengapa? Tentu hukum tak akan mau bicara.

Horas be ma !!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline