Lihat ke Halaman Asli

Mengobati Patah Hati dengan Salat

Diperbarui: 21 Mei 2018   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Steemit.com

Salah satu peribadahan yang dilakukan umat muslim adalah sholat. Sholat ini dilakukan lima kali dalam sehari. Aktivitas peribadahan ini diwajibkan bagi setiap yang muslim atau mengaku muslim, artinya harus dilaksanakan dan jika tidak dilaksanakan, pelaku mendapatkan dosa.

Saya bukan seorang ustadz, tapi di sini saya mau menyampaikan sedikit. Kan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat" (HR. Bukhari).

Tentang kewajiban sholat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Ramadhan." Dari hadists aja udah jelas kan, kalo kamu muslim, sholat adalah bagian kedua dari rukun Islam.

Selain itu sholat itu besok bakal ditanya (dihisab) pertama lho di hari kiamat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta'ala  mengatakan,'Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?' Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu."

Mungkin kamu berpikir, "Ah nanti aja lah kalo udah tua rajin sholatnya. Masih muda ini masih banyak yang mau dieksplor." Hati-hati coy, umur lu siapa yang tau? Cuma Allah yang tau. Kalo kamu nggak sampe tua gimana? Lagian kalopun sampe tua, masa muda kamu bakal ditanya lho  nanti di hari kiamat. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu)." Nah kalo kamu habisin masa muda tanpa ibadah, kamu bakal bilang apa ke Tuhan nanti? Setiap jawaban bakal ada balasan dari Allah lho.

Sebenernya sholat yang wajib itu sederhana, bisa dilakukan sendiri atau berjamaah, kalo berjamaah lebih sederhana lagi karena gerakan dan bacaan tinggal ngikutin imam. Cuma yang jadi masalah adalah waktunya. Ya, benar, kamu nggak salah baca, bahkan kamu setuju kalo waktu sholat datang di saat kegiatan kita nggak mau disela. Contoh mudahnya adalah saat Subuh.

Adzan Subuh di Indonesia dikumandangkan pada sekitar pukul empat atau lima pagi, yang tentu pada saat itu sebagai manusia normal kita sedang tidur. Bayangkan, sedang enak-enaknya tidur kita terbangun oleh adzan dan itu berarti kita dituntut untuk bergerak, menyentuh air yang dingin untuk menjalankan wudhu (sebagai syarat wajib sebelum sholat untuk menyucikan diri) dan melakukan gerakan-gerakan sholat. Berat bukan? Akan tetapi artikel ini tidak akan menggiring pembaca untuk memprotes Tuhan kenapa sholat dilaksanakan di waktu yang tidak menyenangkan. Artikel ini dituliskan untuk membagikan pengalaman penulis tentang sholat dan apa yang membuat kita harus melaksanakan sholat.

Muslim diwajibkan untuk melaksanakan sholat saat dirinya sudah baligh atau bisa dibilang puber. Namun sejak disarankan anak-anak sudah diajarkan dan dibiasakan untuk sholat atau jika si anak meninggalkan sholat, orangtua boleh memukul. Tentu yang dimaksud memukul adalah dengan lembut, tidak menimbulkan sakit. Itu anak lho bukan samsak, jangan keras-keras mukulnya, jangan sampe nangis. Nah, saya sendiri saat kecil sudah terbiasa sholat, cuma ya kadang masih bolong, bahkan hingga SMA. Astaghfirullah, jangan ditiru ya pembaca, adegan berbahaya, haha.

Baru lah di masa kuliah, saya sadar, bahwa sholat adalah sebuah ibadah yang tak boleh ditinggalkan. Entah kenapa saya selalu terngiang-ngiang perkataan ibu saya saat saya SMA, "kalo kamu nggak sholat, nanti orangtuamu disiksa di neraka lho." Ya Allah, kasian dong orangtua saya, masa menanggung derita gara-gara anaknya.

Di masa setelah lulus SMA, saya berusaha untuk memenuhi kewajiban sholat lima kali sehari. Ada tapinya, masih belum tepat waktu dan sholatnya sendirian. Misalnya, sholat Subuh sebangunnya. Bangun jam tujuh, ya sholat jam tujuh. Itu Subuh apa Dhuha, haha. Adzan Maghrib udah kedenger, masih asik di depan laptop. Adzan jam enam sore, setengah tujuh baru sholat. Sholat Isya, karena waktunya panjang, sholatnya sebelum tidur. Astaghfirullah, jangan ditiru ya pembaca, adegan berbahaya.

Itu terjadi sampe saya semester tujuh kuliah di salah satu kampus IT Jogja. Semester tujuh itu udah tua di kampus, sama aja udah tiga setengah tahun. Bahkan di awal-awal kuliah masih aja kadang kelewat satu sholat dalam sehari. Astaghfirullah, jangan ditiru ya pembaca, adegan berbahaya. Sampe akhirnya semester tujuh, sebagai seorang cowok lajang yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang, saya tertarik sama seorang cewek adik tingkat. Ceritanya saya singkat deh nanti malah jadi curhat dan menitikkan air mata nulisnya kalo diterusin, haha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline