Lihat ke Halaman Asli

Rizky maulana Alhasani

Seorang penulis biasa, untuk orang yang luar biasa.

Aku dan Ayahku

Diperbarui: 14 Juli 2022   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahan pribadi

Ketika aku bertemu dengan ayahku. Aku selalu mengobrol tentang kesuksesan dengannya. Namun, pendapat tentang kesuksesan kita selalu saja berbeda.

Ayahku selalu berkata gampang, dan memudahkan hal tersebut. Karna dia seperti menggunakan teori tahun 90an.

Aku yang tinggal dan dibesarkan di tahun 2006, dan sekarang aku berperang di era modern. Menurutku itu semua sulit. Banyak pesaing-pesaing yang lebih mahir dari pada diriku sendiri.

Aku juga sering berfikir, jika ayahku menganggap sebuah kesuksesan itu mudah, lantas mengapa dia sekarang belum sukses? Mengapa sekarang kita belum punya mobil? Rumah yang megah?.

Dalam islam kita tidak boleh su'udzon. Pertanyaan- pertanyaan tersebut selalu di jawab dengan jawaban: 

"Mungkin sengaja tuhan belum memberikan kepada kami apa yang kami inginkan, Agar kami selalu meminta kepadanya." tuhan tidak ingin kita menjadi sombong seperti qorun yang lupa kepada tuhannya setelah ia mendapatkan apa yang ia inginkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline