Jember - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember yang tengah bergabung dengan Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) telah berhasil melakukan beberapa prokernya. Kegiatan yang berlangsung sekitar satu semester ini mampu melakukan pemberdayaan UMKM.
Para mahasiswa melakukan kegiatannya di Desa Wonoasri, Kabupaten Jember. Saat dilakukan pengamatan sementara diketahui sekitar 10 persen dari warga ternyata telah mempunyai usaha pribadi yang bergerak di berbagai bidang, seperti perdagangan, kuliner dan Jasa. Namun, karena warga hanya mempraktekkan setengah-setengah dan nyaman dengan usaha yang dimiliki, ini membuat mahasiswa berinisiatif melakukan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui UMKM berbasis Ekonomi Kreatif.
Mulanya, kegiatan mahasiswa ini hanya bertujuan untuk mendorong meningkatnya kualitas usaha melalui ekonomi kreatif. Dengan harapan produk hasil UMKM dapat bersaing dengan produk-produk lain di pasaran. Dalam satu semester, berbagai kegiatan telah dilakukan oleh mahasiswa.
Sebagai awal kegiatan, Mahasiswa melakukan Workshop Kewirausahaan dengan tema Ekonomi Kreatif. Workshop (20/10/2022) ini dihadiri oleh kurang lebih 19 pelaku usaha dengan bidang yang berbeda. Dengan pemateri salah satu Dosen Universitas Muhammadiyah Jember yang memberikan gagasan peningkatan kualitas UMKM melalui Ekonomi Kreatif demi menyongsong era 5.0. Kegiatan Workshop ini menghasilkan putusan pembinaan UMKM bagi warga secara langsung.
Dalam melakukan pembinaan, mahasiswa secara langsung mendatangi lokasi UMKM berada. Tinjaun ini dilakukan agar mahasiswa tahu tentang usaha yang dijalani oleh warga serta kendala yang mereka alami. Salah satu pelaku usaha yaitu Sukardi warga Desa Wonoasri yang memiliki usaha Tahu Tradisional mengaku biaya produksi yang ia keluarkan sangat mahal karena harga kedelai yang naik. Untuk mengakali hal tersebut mahasiswa menyarankan pengurangan biaya produksi dengan mensiasati bahan baku. Mulanya perajin menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku beralih pada kedelai lokal yang lebih murah dan terjangkau. Dengan begitu, diharapkan Pak Sukardi tidak mengalami permasalahan serupa.
Selain melakukan tinjauan pada pelaku usaha, Mahasiswa juga membantu warga dengan mengurus izin usaha berupa NIB. Fungsi dari NIB sebenarnya bukan hanya sebagai identitas sebuah usaha tetapi juga sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API), dan Akses Kepabeanan. Mahasiswa telah berhasil membuatkan NIB untuk 11 UMKM yang telah dibina, diantaranya adalah Jasa tukang cukur, Toko Sembako, Usaha kacang Mede, Usaha Ternak Kambing, Usaha Olahan Bekicot dan lainnya. Dengan membantu pengurusan NIB, diharapkan usaha UMKM dan produk-produk dari warga desa Wonosari dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Di beberapa kesempatan, mahasiswa membantu membuat desain logo. Sebagai pengenalan sebuah brand dari usaha UMKM milik warga. Pembuatan desain logo sendir dilakukan atas permintaan pemilik usaha yang tidak bisa mendesain logo produk. Nantinya desain logo yang sudah dibuat oleh mahasiswa akan ditempelkan pada kemasan produk UMKM.
Program Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember ini tentu bermanfaat bagi warga desa Wonoasri. Dengan dilakukannya kegiatan ini, pelaku usaha UMKM memiliki pikiran untuk maju dan berkembang. Apalagi potensi warga desa yang cukup banyak dan produk yang beraneka ragam akan membuat UMKM di desa tersebut tidak mudah pudar. Karena jika UMKM di desa Wonoasri ini terus berjalan dan berkembang, maka dapat menambah penghasilan dan membuka lapangan kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H