Pernah kau bisikkan tentang manisnya hari-hari
Yang tanpa sengaja terpaksa kita lalui bersama
Ada hujan pembasuh teriknya sengatan jiwa kehausan
Juga bulan purnama penerang seribu satu malam
Dan bintang sebagai pemandangan paling ciamik
Lalu saat aku terbuai dalam dongeng-dongeng melenakan
Dalam dekapan malam-malam panjang yang dingin
Dan oleh larik-larik merdu yang melelapkan tanpa jeda
Kau...menghilang tanpa sepucuk surat, pun sepatah kata
Apalagi salam perpisahan, tak akan pernah terucap
Kepergianmu layaknya mimpi yang terjaga dari kehangatan