Lihat ke Halaman Asli

Batasan Retorika Sebagai Seni Berbicara

Diperbarui: 13 Juni 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batasan atau cakupan adalah arti dari ruang lingkup. Ruang lingkup dari retorika bisa berupa pembicara, isi pesan, dan audiens. Ruang lingkup retorika menjelaskan apa definisi, materi, unsur dan hubungannya dengan ilmu yang lain.

Proses dari komunikasi yang terjadi antara pembicara dan pendengar, secara tatap muka dan tatap mata merupakan bagian dari ruang lingkup retorika. Proses komunikasi ini dapat disampaikan dalam verbal (lisan dan tulisan) maupun dalam bentuk non verbal (gestur, gerakan, dan bahasa tubuh).

Secara luas, retorika dapat kita definisikan sebagai seni berbicara atau kehebatan berbicara. Secara luas retorika menampilkan seni berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan serta bahasa dan gerakan tubuh.

Sedangkan, jika kita artikan secara sempit retorika adalah berhubungan dengan tata bahasa, logika, dan dialektika dari pembicara kepada pendengar. Retorika tidak hanya mencakup tentang pidato atau dakwah, tapi juga membahas mengenai arus komunikasi yang terus berkembang.

Tujuan utama retorika mencakup memengaruhi sikap, opini, dan perbuatan para audiens secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai menggunakan sifat ilmiah. Nah, sifat ilmiah berupa empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis, dan logis.

Komponen retorika terdiri dari pathos, yang mengacu pada kemampuan memengaruhi emosi pendengar, logos, yang mengutamakan kesesuaian dengan akal, dan ethos yang menekankan pada sikap dan karakter pembicara untuk memperoleh kepercayaan pendengar.

Retorika, sebagai bidang yang erat kaitannya dengan ilmu komunikasi, membahas interaksi komunikatif manusia dalam proses pengiriman pesan, penerimaan pesan, dan pemerosesan pesan melalui media tertentu. 

Selain itu, retorika juga berhubungan dengan psikologi, terutama dalam konteks pembicaraan dan pendengaran. Keduanya memiliki kesamaan dalam fokusnya terhadap perilaku dan mental manusia.

 Secara epistemologis, baik retorika maupun psikologi mencakup aspek ilmu pengetahuan dan ilmu terapan. Dalam praktiknya, retorika dapat dilihat dari berbagai aspek seperti retorika pidato yang informatif dan edukatif, retorika politisi yang persuasif, dan retorika pemerintah yang kombinasi antara informatif dan persuasif. 

Ini mencakup definisi, sifat ilmiah, kerangka filosofis, unsur, komponen, serta hubungannya dengan disiplin ilmu lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline