Dalam retorika, komunikasi verbal dan nonverbal sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang berbeda. Yang pertama adalah siapa yang diajak bicara oleh komunikator (siapa yang berkomunikasi dengan siapa). Selanjutnya, apa tujuan komunikator mengirimkan pesan tersebut (untuk tujuan apa)?
Ketiga, dalam situasi apa komunikator berbicara (dalam situasi apa). Keempat, dalam konteks apa (dalam konteks apa) dibicarakan?
Kelima, komunikator bermaksud memberitahukan lokasinya kepada komunikator (dengan cara apa).
Keenam: Media yang digunakan komunikator: media tradisional, media konvensional, atau media baru (media yang mana).
Ketujuh: Pada peristiwa apa saja proses komunikasi itu berlangsung? Diukur dari media yang digunakan, komunikasi nonverbal dapat dibedakan menjadi dua bagian.
Yang pertama adalah komunikasi pribadi.
Komunikasi tatap muka dapat menggantikan komunikasi verbal karena berbagai pihak dapat memahami ekspresi fisik satu sama lain. Demikian pula kontak mata, seperti menatap, menutup mata, menoleh ke kiri dan ke kanan, dan menyipitkan mata, mempunyai arti penting tersendiri sebagai alternatif komunikasi verbal.
Semua itu menunjukkan komunikasi kebahasaan yang dikemas tanpa kata-kata namun dapat dimengerti. Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan interaksi fisik baik melalui bahasa tubuh maupun gerak tubuh. Dalam konteks ini, bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan tubuh sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan.
Bahasa tubuh dapat menggunakan gerak tubuh dan gerakan tubuh. Dalam proses komunikasi, gerak tubuh berbeda dengan bahasa tubuh. Gerakan tubuh terjadi begitu saja tanpa Anda sadari, tanpa Anda inginkan, dan meski Anda tidak bisa mengendalikannya.
Yang kedua adalah komunikasi pribadi virtual (online) atau komunikasi virtual melalui Internet. Dengan berkembangnya platform media sosial, komunikasi virtual kini sama banyaknya dengan komunikasi tatap muka.
Saat ini komunikasi tatap muka disebut juga komunikasi online, bukan komunikasi offline (komunikasi tatap muka). Komunikasi tatap muka memungkinkan pesan dan balasan disampaikan melalui komentar di ruang obrolan.
Untuk komunikasi scrolling online, misalnya, Anda dapat menelusuri lebih jauh pengirim pesan dan penerima pesan menggunakan emoji di keyboard seperti koma, tanda hubung, dan tanda kurung.
Misalnya, manfaat komunikasi visual tatap muka komunikasi tatap muka dapat dikaitkan dengan komunikasi tatap muka virtual.
Misalnya saja memiliki tingkat kesalahan yang rendah sehingga apabila terjadi kesalahan dapat diperbaiki. Komunikasi virtual tatap muka akan menjadi lebih jelas dan nyata.
Dalam komunikasi virtual tatap muka, Anda dapat dengan mudah mengekspresikan emosi seperti marah, gembira, sedih, terkejut * ,