Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Dede Yufani

Suka deadline

Perlukah Pembatasan Diri?

Diperbarui: 2 September 2021   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah baik melakukan pembatasan diri?

Aku: Dalam menjalani kehidupan pasti ada yang namanya "Kebimbangan" atau "kegelisahan" soal penentuan akan pilihan untuk dipilih, apa pun itu yang memiliki dampak untuk kedepannya. Itu sebenarnya bukan masalah yang besar untuk kehidupan, tapi karena kita overthinking mengenai suatu hal yang akan kita pilih dan dampaknya. Kita benar-benar harus memaksimalkan apa yang kita pilih. Saat itu, karena kita berada di situasi di mana tertekan atau mepet. Padahal kita sering lupa bahwa "siapa kita?' yang hendak mempermasalahkan hari esok dengan pemikiran sedemikian rupa. 

Atau begini maksudnya: kita berpikir bahwa kita harus "mengendalikan" apa yang akan datang di masa depan dengan menentukan pilihan. Lantas, siapa kita? Yang hendak menentukan kedaan hari esok. Kita seakan-akan bimbang atau gelisah akan masa depan jika kita tidak bisa "menguasainya". Kita juga mengerti dengan menentukan pilihan kita akan meminmalisir kejadian "buruk" di esok hari. Tanpa kita sadari hal itu membuat kita stressed out with think a lot damn things about future. Jadi kembali ke satu pokok pertanyaan: pembatasan diri. Seperti yang saya analogikan tadi, kita perlu membatasi hal yang mungkin tidak perlu banyak pikirkan, seperti masa depan-mu. 

Membatasi diri juga perlu untuk kebaikan diri sendiri. Karena yang aku tekankan adalah sebuah "batasan' agar kita merasa cukup: tidak berlebihan ataupun kekurangan. Sebagai manusia kita wajar akan kekhilafan, karena semua pasti pernah melampaui batas yang kita buat sendiri. Mangkanya, kita perlu akan batasan yang penting buat menjalani kehidupan. Terlepas dari itu, mungkin dari banyaknya manusia memiliki nafsu yang besar akan sesuatu. Misalnya: jabatan, uang dan kepuasan dunia, apapun itu yang lebih ke arah "berlebih". Tidak bisa kita pungkiri, mungkin kalian akan memungkirinya bahwa hidup memang seperti itu. Berseimbang. Ada yang kekurangan dan ada yang berlebihan, didapat entah secara sengaja atau tidak. Terkadang saya berfikir; Apakah rencana tuhan memang benar-benar baik?


Pembatasan diri juga mengajarkan kita untuk memperoleh hal yang terbaik dalam memaknai "makna" kehidupan yang cukup dalam living a life.

Pembatasan sebenarnya multi-tafsir dalam kehidupan. Seperti halnya dengan menjalani hidup kita perlu menciptakan sesuatu untuk bertahan hidup. Dengan demikian kita, untuk hal ini kta tidak butuh "batasan" diri. Dalam segi kehidupan lainnya, saat kita melakukan proses menciptakan, kita sebut dengan berkarya. Dalam berkarya kita membutuhkan batasan diri untuk menciptakan karya. Karena dengan berkarya, seseorang bisa memanfaatkan apapun yang mereka punya, entah itu se-jelek atau se-bagus apapun itu. Hal yang terpenting adalah tekad untuk berkarya dengan alat atau bahan sedanya, tanpa memikirkan batasan  apa yang harus ia gunakan. Karena sesungguhnya tidak ada batasan dalam berkarya. Gunakan sesuatu yang anda miliki untuk memulai apa yang ingin anda ciptakan.

Berkarya nyata baik kecil maupun besar akan berdampak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline