Lihat ke Halaman Asli

Strategi dan Peningkatan Produktivitas Industri Kecil Menengah Pasca Pandemi Covid 19 Pada Kecamatan Panti Jember

Diperbarui: 6 Januari 2023   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Jember, 6 Januari 2023

Salah satu proyek MBKM yang ada di Universitas Muhammadiyah Jember yaitu Program BKP-MBKM (Bentuk Kegiatan Pembelajaran - Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Yaitu kegiatan belajar secara langsung terjun ke desa yang dilakukan selama satu semester oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi khusunya Prodi Manajemen. Kegiatan yang dilakukan menyebar pada 226 desa yang ada di Kabupaten Jember. Kegiatan yang dilakukan meliputi workshop ekonomi masyarakat desa, pendampingan pendataan Prodeskel dan Epdeskel, dan pendataan anak stunting. Pada kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat desa, mahasiswa BKP Proyek Desa Kelompok 19 Kecamatan Panti melakukan kegiatan workshop kepada seluruh UMKM bertemakan Strategis dan Peningkatan Produktifitas Industri Kecil Menengah Pasca Pandemi Covid yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2022 yang menjelaskan bagaimana meningkatkan suatu produk di era pasca pandemi saat ini.

Awal pandemi Covid 19 tidak hanya berdampak pada industri besar namun pelaku UMKM juga terkena imbasnya. Dengan diterapkannya social distancing menyebabkan penurunan pada omzet produksi karena terbatasnya ruang untuk komunikasi. Sehingga kesusahan dalam menjualkan produk dengan era seperti itu. Di era new normal seperti saat ini diperlukan strategi khusus dalam meningkatkan produk UMKM agar mendapatkan omzet dan bersaing dengan pelaku UMKM lain. Krisis usaha yang dialami desa-desa di Kecamatan Panti yaitu menurunnya penjualan produk di saat pandemi, sehingga para pelaku tidak tahu bagaimana cara mempromosikan produk bukan hanya secara langsung tetapi melalui media sosial. Dengan keterbatasan perangkat seluler yang digunakan, pelaku susah mendapatkan sinyal untuk berkomunikasi secara online, kurang memahami bagaimana cara mempromosikan produknya melalui market place secara online, dan kurangnya inovasi serta kreativitas produk pelaku UMKM melalui kemasan yang menarik konsumen.

Usaha kecil yang mengalami krisis ekonomi harus kuat dan tahan banting untuk mengembangkan produknya. Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab terhadap pelaku UMKM untuk mempermudah sarana dan prasarana yang dibutuhkan UMKM mulai dari pengaksesan internet yang masih belum masuk ke desa, mempermudah dalam perijinan dan keringanan dalam hal pajak. Di era revolusi 4.0, UMKM harus beradaptasi dengan teknologi informasi saat ini contohnya penggunaan sosial media. Sosial media tidak hanya menghubungkan perangkat tetapi menghubungkan orang lain di seluruh dunia (Marpaung et al., 2021). Setiap UMKM memiliki potensi yang besar, diperlukan pendampingan dan perhatian khusus yang bertujuan agar UMKM dapat berkembang dan berinovasi mengikuti perkembangan teknologi saat ini.

Pelaksanaan Sosialisasi Workshop yang dilaksanakan oleh tim Mahasiswa/Mahasiswi BKP Proyek Desa, Dosen Pembimbing dan Pemateri dari Universitas Muhammadiyah Jember oleh Ibu Amalina Maryam Zakiyyah, S.E., M.Si. Waktu yang dibutuhkan sekitar kurang lebih 1 jam. Kegiatan Sosialisasi ini para mahasiswa/mahasiswi BKP Proyek Desa membantu para pelaku UMKM membuatkan NIB yang bertujuan agar mendapatkan pendampingan usaha dari pemerintah, memperoleh akses permodalan, dan mendapatkan kepastian perlindungan usaha. Selain itu pembuatan Logo untuk produk usaha mereka agar produk lebih mudah dikenal masyarakat, membedakan jenis produk, dan salah satu strategi pemasaran. Serta mengajarkan para pelaku usaha dalam menggunakan sosial media yang bertujuan untuk mempromosikan produk yang akan dijual.Work




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline