Lihat ke Halaman Asli

Tolak Angin, Obat Herbal Penangkal Angin

Diperbarui: 14 Agustus 2018   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teh tawar hangat dengan campuran jahe geprek dan Tolak Angin andalan, untuk penghangat tubuh/Foto pribadi

"Tante,, te,, tanteee," teriak Evan usai membuka pintu rumah.

"Iya kak, tante di dapur! Ada apa?," kataku menjawab teriakanya yang cukup melengking ditelinga.

"Perut kakak sakit. Sepertinya kembung te! Coba periksa," lanjutnya.

Bagaikan dokter, ku pegang perutnya dengan sedikit menepuk-nepuk. Hhem, perut mungil ini terasa keras. Mungkin, sudah banyak sekali angin yang masuk namun ia kesulitan keluar karena tersesat tak tau jalan pulang. Baiklah, ku putar otak ini memikirkan cara bagaimana keponakanku tak merasa kesakitan lagi.

"Mau diolesi minyak angin sama ante?," tawarku kepada Evan yang mulai meringik.

"Enggak mau. Tante punya tolak angin?," tanya bocah enam tahun ini.

"Ada. Kakak mau minum?," jawabku.

"Iya mau te, boleh minta tolong diambilkan?," pintanya.

Segera saya menuju lemari es, untuk mengambil Tolak Angin Anak. Kemudian saya sodorkan sebungkus obat herbal berwana hijau muda kepada keponakan yang telah menunggu di meja makan. Tanpa disuruh, bocah yang baru duduk di bangku sekolah dasar ini, segera mengocok sebungkus Tolak Angin Anak yang berisi 10ml sebelum diminum.

Obat herbal tanpa rasa pahit yang cocok di lidah anak-anak/Foto pribadi

"Loh te, adek juga mau minum itu," kata Aufar keponakanku lainnya.

"Tapi adek kan enggak sakit perutnya! Masak mau minum juga," kataku heran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline