Lihat ke Halaman Asli

Thukul Satus

Pria 40 tahunan

Iri Sama Jokowi Tuh!

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ehm,

Pekerjaan sebagai pengajar di perguruan tinggi, aktif di beberapa komunitas membuat jaringan pertemanan yang banyak. Baru akhir bulan kemarin saya berulang tahun, banjir ucapan berdatangan dari mana-mana. Ada rasa senang, rasa bangga, rasa bungah dan pastinya bahagia. Ucapan yang mengalir adalah tanda keberadaan diri, tanda perhatian (walau kadang tampak sekedarnya), namun apapun itu, menyempatkan diri mengetik walau hanya 3 huruf ...hbd... (baca: hepi besdei) via sms, bbm, fesbuk, twitter atau email adalah sebuah kerelaan dan pengorbanan waktu dan tenaga. Lebih dahsyat lagi adalah niatnya. Alhamdulilah! Semoga semua rekan dalam pertemanan beroleh berkah atas keikhlasannya memberi ucapan.

Tapi ada sesuatu yang berbeda. Pagi ini melihat berita di berbagai media, dan banyak status kawan-kawan di fesbuk dan twit-nya  ada yang menarik perhatian.

Siapa lagi yang selalu jadi trending topik secara konsisten oleh media massa, media sosial dan obrolan tatap muka di mana-mana kalau bukan Jokowi. Pembicaraan memuji, pembicaraan mencibir dan curiga selalu menjadi pelengkap di bagian komentar-komentar pembaca.

Nah, terus apa hubungannya dengan ulang tahun saya?

Iya ada, karena hari ini Jokowi berulang tahun dan ribuan ucapan mengalir dahsyat ke beliau! Mulai dari twitter, komentar di pemberitaan media online mengenai ultah beliau hingga status kawan-kawan fesbuker yang mengucapkan selamat walau pastinya Jokowi tidak ikut membacanya karena masih sibuk dengan pekerjaannya. Namun yang terpenting adalah doa yang baik bagi beliau.

Seharusnya adalah wajar dengan ribuan ucapan itu berhubung beliau adalah pemimpin nomer satu di ibukota dan jutaan orang yang mengenalinya. Namun tetap ada rasa yang aneh saat membaca ucapan-ucapan selamat tersebut. Ucapan-ucapan yang begitu tulus dan panjang doa dan harapannya. Terlihat antusiasme dan kebahagiaan dari para pengucap, seperti berlomba-lomba supaya tidak ketinggalan memberi ucapan walau di status fesbuknya sendiri yang tidak berteman dengan Jokowi hingga bisa dipastikan tidak akan terbaca oleh yang bersangkutan.

Ada kecintaan yang mendalam disana. Manusia dari berbagai agama, berbagai partai dan non partai alias golput. Muda, tua, dari yang miskin, pedagang sampai artis dan pengusaha, bahkan tokoh militer. Tanpa keramaian, perayaan atau open house, masyarakat, pejabat dan artis mengantri memberi ucapan dengan segala niat dan keiklasannya.

Terasa dan jadi kesadaran buat diri sendiri, perbuatan baik dan ikhlas berkomitmen didukung dengan ketegasan untuk bersikap benar akan membuat kita disukai banyak orang secara positif dan tulus. Perilaku sederhana, apa adanya bahkan berani mengakui kesalahan atau kekhilafan dan memperbaikinya demi kepentingan yang lebih besar. Meski berisiko tidak disukai oleh sebagian kecil orang atau kelompok kecil yang berkuasa dan berada, menunjukkan sebuah pribadi yang lebih baik dan bijaksana. Berani dan mau belajar  dengan kerendahan hati dari siapa saja, akan selalu memberi tambahan ilmu dan kemampuan. HIngga menjadi bekal untuk semakin banyak berbuat baik dan mantap dalam melaksanakan tanggung jawab yang menjadi amanah.

Ternyata saya masih kalah jauh sama Jokowi. Harus banyak belajar dari beliau. Siapa sih yang tidak ingin dicintai dan disayangi sama banyak orang dengan tulus karena buah karya dan pribadi yang baik?

Jujur ….saya iri sama Jokowi!

Selamat Ulang Tahun Pak Gubernur DKI Jakarta, semoga bisa selalu menjadi inspirasi dan teladan yang baik bagi banyak orang diantara kelebihan dan kekurangan Bapak sebagai manusia biasa. Semoga segala rahmat sehat dan perlindungan Allah SWT selalu menyertai dan membimbingmu untuk selalu amanah menjadi pemimpin. Semoga diberi umur yang panjang agar dapat terus berkarya bagi rakyat dan bangsa ini.

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline