Lihat ke Halaman Asli

Ryo Tangi

Mahasiswa Prodi Peternakan Universitas katolik Indonesia santu Paulus Ruteng

Ibu

Diperbarui: 20 Agustus 2023   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bu,kelak saat pelukmu tak lagi dapat ku temui; dunia dan segala isinya hanya akan menjadi ilusi.

Seperti pagi tanpa mentari, seperti itu diri hampa tak bernyawa

Kemarau panjang akan menimpa saat senyummu tak lagi merekah; hati gersang  dan penuh debu.Seperti pohon mati yang di tinggal pergi ranting dan dedaunan, seperti itu aku berdiri sebatang kara menunggu kematian.

Bu,kau surga yang tak pernah sembunyi,kasih yang paling nyata, rumah yang mendamaikan , hangat yang tak pernah tamat dan nyala yang tak pernah padam,dan cinta yang abadi hingga penghujung masa.

Bu,kau abadi hingga nanti.

#TetaplahMenjadiPelitaYangAbadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline