Resensi oleh Tim Andrie Wongso
Penulis : Donald Trump, Robert T. Kiyosaki Rabu, 16 Mei 2012 Judul: Midas Touch Penulis: Donald Trump, Robert T. Kiyosaki Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Halaman: 280 halaman Perdana : 2012
Apa jadinya jika dua tokoh bisnis yang populer bersatu padu membuat sebuah buku? Hasilnya adalah Midas Touch yang ditulis Donald Trump, pebisnis ulung yang sempat mencalonkan diri jadi Presiden AS untuk pemilihan tahun 2012 dan Robert T. Kiyosaki, seorang investor, usahawan, penulis, dan juga motivator. Kiyosaki terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul "Rich Dad, Poor Dad". Kali ini bersama Donald Trump ia meramu pengalaman bersama dan menuliskannya dalam buku ini sehingga "Midas Touch" seperti rahasia sukses keduanya. Pengusaha sekelas Midas sendiri digambarkan sebagai seseorang yang karena kemampuannya sehingga apa pun yang ia sentuh bisa berubah jadi emas. Sekelas apa "Midas" Donald Trump dan Kiyosaki? Keduanya menunjukkan lima jari sebagai kuncinya. Kelima jari ini menggambarkan karakter: 1. Ibu jari disebutnya memiliki karakter yang kuat. 2. Jari telunjuk memiliki kekuatan F.O.C.U.S 3. Jari tengah menunjukkan kekuatan brand alias merek. 4. Jari manis menunjukkan kekuatan relationship. 5. Kelingking menunjukkan bahwa hal-hal kecil saja bisa berarti. Pada bab tentang ibu jari penulis memaksa pembaca untuk bertanya pada diri sendiri tentang kekuatan mental mereka. Orang yang sombong tidak bisa menerima umpan balik, mereka akan tertinggal di belakang. Kiyosaki menceritakan beberapa cerita tentang bagaimana ini terjadi padanya dulu. Kemudian tentang telunjuk. Ini adalah gambaran kekuatanF.O.C.U.S, maksudnya Focus One Course Until Successful. "Anda harus mengerjakan sesuatu 'selama dibutuhkan' untuk menjadi sukses," katanya. Kedua penulis menguraikan pentingnya berpikir besar tanpa menjadi 'pemimpi'. Lalu tentang jari tengah alias merek. Merek adalah janji dari pengusaha kepada pelanggannya. Itulah tantangan terbesar para pengusaha, yaitu memenuhi janjinya. Sekali melanggar janji itu, pelanggan akan lari. Bagaimana dengan jari manis? Jari manis digambarkan memiliki kekuatan dalam hubungan antarpersonal. Kita tidak dapat membuat kesepakatan yang baik dengan pasangan yang buruk. Bab ini menguraikan pentingnya hubungan yang baik dan bagaimana menemukan orang baik. Sedangkan kelingking menunjukkan bahwa kita tidak perlu mengabaikan hal-hal kecil. Sering kali hal-hal kecil ini memberi dampak besar pada perusahaan. Dengan gambaran lima jari ini, kedua penulis mau menggambarkan bahwa sentuhan midas itu ada pada genggaman kita masing-masing sesuai dengan fungsi jari masing-masing. Mau mencoba "Midas Touch"? Bagikan ke teman Anda, Share & Be Happy! sumber : http://www.andriewongso.com/artikel/resensi_buku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H