Lihat ke Halaman Asli

Ryo Kusumo

TERVERIFIKASI

Profil Saya

Benarkah Sukmawati Menista Agama? Atau Hanya Satire Belaka?

Diperbarui: 19 November 2019   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Tirto.id

Di dalam Balai Seni Rupa terpampang sebuah lukisan Adam dan Eva

Seorang Inggris sesudah menyaksikan lukisan itu berkata: "Mereka tentu orang Inggris, pria dewasa asalkan memiliki makanan yang enak biasanya selalu suka berbagi dengan wanita dewasa."

Seorang Prancis berkata: "Mereka tentu orang Prancis, sepasang kekasih dengan santai berjalan-jalan dalam posisi bugil."

Seorang Soviet pun berkata: "Mereka tentu orang Soviet, sudah tak memiliki pakaian dan hidup kekurangan, tetapi masih menganggap dirinya berada di surga!"

Saya dulu penyuka cerita humor yang berjudul "Mati Ketawa Ala Rusia", bagi anda yang pernah membaca cerita humor tersebut pasti paham bahwa humor yang diceritakan bukanlah humor slapstick yang mudah dicerna, melainkan humor satire yang berat untuk sebagian orang.

Atau sebuah cerita singkat ala Abu Nawas:

Konon, sebelum meninggal ia minta keluarganya mengkafaninya dengan kain bekas yang lusuh.

Agar kelak jika Malaikat Munkar dan Nakir datang ke kuburnya, Abu Nawas dapat mengatakan. "Tuhan, kedua malaikat itu tidak melihat kain kafan saya yang sudah compang-camping dan lapuk ini. Itu artinya saya penghuni kubur yang sudah lama."

Saya membayangkan jika satir seperti  ini di terjemahkan oleh pasukan warganet +62 di 2019 dengan sangat sensitif. 

Kira-kira responnya begini: Abu Nawas menghina Malaikat! Abu Nawas menista agama! Malaikat dianggap tidak melihat Abu Nawas di dalam kubur yang artinya sama saja menghina kemampuan Malaikat!.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline