Lihat ke Halaman Asli

Ryo Kusumo

TERVERIFIKASI

Profil Saya

Di Balik Ambruknya Si Emas Hitam Menjelang Review BBM 2016

Diperbarui: 30 Juni 2016   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok Pribadi - ONWJ Pertamina Platform

BBM bisa naik lagi di Juli 2016, sesuai dengan hitungan pemerintah bahwa harga BBM akan direview setiap 3 bulan sekali. Pemerintah sudah menurunkan harga BBM premium ke angka Rp 6.550/liter pada April lalu, tiga bulan setelah itu, yaitu Juli ini seharusnya harga BBM sudah kembali direview. So?

Seperti biasa ketika akan menghadapi review harga BBM, trending topic di tv akan muncul berhari-hari, hot news. Efeknya pun merambat ke mana-mana.

Lalu, akankah harga BBM naik atau turun?

Daripada terus berspekulasi, lebih baik kita sedikit mempelajari sejarah penyebab mengapa harga minyak dunia turun terus dalam 2 tahun terakhir.

Di era kabinat kerja, kenaikan harga BBM dari Rp 6.500/liter menjadi Rp 8.000/liter akibat pencabutan subsidi pada 2014 menimbulkan suatu berita spekulasi bahwa pencabutan tersebut dilakukan oleh pemerintah sebagai pemasukan cadangan untuk menutupi lubang anggaran. Yang mana anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur.

Setelah anggaran tersebut aman, pemerintah kembali menurunkan harga premium (saya tidak ingin menyebut 'subsidi') kembali ke Rp 6.550/liter untuk mengikuti harga minyak dunia -kali ini diikuti Pertamax dan kawan kawan.

Pertanyaan besar bermula: jika harga minyak Indonesia mengikuti harga minyak dunia, artinya ketergantungan pemerintah terhadap pengaruh minyak global besar sekali? Betul.

Lantas bagaimana jika harga minyak dunia terus turun?

Sebagai eksportir (produsen) Indonesia bisa rugi, namun sebagai importir justru untung. Lalu bagaimana? Sebaiknya lihat dari latar belakang anjloknya harga minyak dunia terlebih dahulu.

Harga minyak dunia terus mengalami penurunan yang signifikan sejak JUNI 2014. Pada saat itu, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) masih di ambang 105 USD/barrel dan pada saat itu, banyak spekulan yang memprediksi minyak akan terus melambung melampaui all time high-nya di 133.38 USD pada Juli 2008.

Tapi kenyataannya tiba-tiba harga minyak terus turun tanpa terkendali hingga pernah di kisaran 28 USD/barel pada 2015. Hanya dalam waktu singkat, harga minyak anjlok sebesar 76%! Silahkan lihat chart-nya di sini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline