Lihat ke Halaman Asli

Siapa yang Tahu?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

siapa yang tahu betapa miskinnya diri ku?
untuk ngeprint dan jilid saja aku tak mampu
tak jarang aku puasa, meski tak ada ajaran islam di dalamnya
sebab aku ingin hemat
dan kuliahku lancar saja


ternyata kuliah itu tak semurah yang ku kira
ngeprint 3 laporan habis 1 rim HVS
ditambah jilid dan aku total habis 125 ribu
mana cukup uang ku
gaji sebulan sebagai guru les pun tak bakal menutupi
sebab gaji ku sebulan hanya 240 ribu
lalu buat makan apa?
padahal di dekat kampus
makan paling murah 3000 dengan lauk tempe satu
makan dengan mie instan 1000 sehari 1 bungkus seperti dulu
ah aku tak mau lakukan itu lagi
terlebih semenjak aku pernah sakit, badan lemas dan menggigil

ketika orang-orang mulai bingung untuk memilih baju di mall dan toko besar
aku bingung besok aku makan apa
dan pakek uang siapa untuk membelinya?
ketika seorang mahasiswa mengatakan motor itu kendaraan yang umum
bagiku sepeda onthel itu
bagaikan kendaraan eklusive para raja
ketika seorang mahasiswa mengatakan duitnya habis,
tapi di ATMnya aku lihat masih ada +/- 50.000 an
Dan bagi ku yang namanya duit habis itu
ketika hutang sudah menumpuk dimana-mana

Yaa Allah
Alhamdulillah kau takdirkan aku sebagai orang miskin
Yaa Allah
Alhamdulillah kau takdirkan aku sebagai orang miskin
Yaa Allah
Alhamdulillah kau takdirkan aku sebagai orang miskin

sebab disitu aku selalu mengingat-Mu
di saat aku tak tahu meminta tolong kepada siapa lagi
di situ aku pasrah, sepasrah-pasrahnya kepada-Mu
Maha Paling Kaya Raya
hingga
Aku selalu Engkau beri jalan
Aku selalu Engkau beri makan
Aku selalu Engkau beri Uang untuk bulanan kos-kosan
Inilah takdir Mu
mulai tiba-tiba Mufti memberi ku pekerjaan mengajar les privat
PKM lolos
aku dapat beasiswa
dan Engkau takdirkan aku untuk mengenal beberapa sahabat
yang selalu bisa aku pinjam uangnya

Suatu ketika aku ditanya
aku pengen apa?
aku menjawab tak tahu
sebab selama ini aku hanya menjalani takdir ku

hingga aku pun sadar
itu salah
dan ketika aku salah semua tidak akan menjadi apa - apa pada akhirnya

hingga di saat uang ku habis
semua menjadi tak menentu
kesehatan ku menurun
sebab jatah nasi di dalam perut harus kena diskon
kuliah tak kondusif
sebab untuk sekedar fotokopi saja uang ku tak kuat
hingga kini aku tahu
apa cita - cita ku kelak
aku ingin menjadi orang yang bingung
Bingung bagaimana caranya menghabiskan uang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline