Lihat ke Halaman Asli

Jalan-jalan murah di Jakarta (part 1)

Diperbarui: 27 Oktober 2017   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perjalanan ini saya lakukan pada Libur Imlek 2016. Dengan berbekal informasi dari "google maps" berangkatlah kami dengan naik Kereta CL ke Jakarta dengan tujuan Stasiun Juanda.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Masjid Istiqlal yang dari Stasiun Juanda hanya tinggal menyebrang melalui Halte Transjakarta. Sebagai seorang Kristiani, saya sangat penasaran bagaimana suasana di dalamnya. Kunjungan pertama dilakukan darui tempat wudhu wanita. Tempat tersebut cukup luas. 

Bagian khusus untuk wudhu ada di tengan ruangan dengan disediakan pijakan kaki dari besi seperti bersekat. Hal ini menarik karena tempat wudhu yang biasa saya lihat pijakan kakinya dari keramik, yang mana akan lebih licin untuk dipijak. Kamar mandinya pun banyak dan lumayan besar. Masuk ke bagian tempat shalat, ternyata sangat besar dan sejuk. Tetapi jika jemaah sebanyak saat Shalat Ied maka saya pikir akan terasa panas di dalam karena bentuk tempat shalat yang tidak memungkinkan untuk ditambahkan AC.

Destinasi selanjutnya adalah Gereja Katedral yang bersebrangan dengan masjid. Arsitektur bangunan sendiri mirip bangunan Eropa pada umumnya. Berbeda dengan arsitektur bangunan Masjid Istiqlal yang merupakan perpaduan Indonesia, Eropa, dan Timur Tengah. Setelah itu kami pun berjalan menuju GPIB Immanuel.

Dari sana kami menaiki bajaj menuju Taman Suropati. Cukup banyak pengunjung di tempat tersebut dan ada pula sekumpulan pengendara Gojek yang sedang berkumpul. Saat kesana sedang ada pameran dari Green Peace Indonesia yang menampilkan potret rusaknya lingkungan akibat kebocoran PLTN dan juga penggunaan PLT Panas Bumi di beberapa negara. Berdasarkan info yang saya baca sebelumnya, Taman Suropati sering dijadikan tempat beraktivitas oleh warga Ibukota.

Dari sini kami berjalan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, saya sendiri baru tahu tentang museum ini karena melihat informasi dari "google maps". tarif masuk ke museum ini adalah Rp 2.000,-. Kondisi gedung masih bagus dan sangat disarankan bagi pelajar untuk berkunjung ke tempat ini. Di lantai satu terdapat beberapa peralatan yang dikondisikan dengan rapat saat penyusunan naskan Proklamasi. 

Sedangkan di lantai 2 terdapat beberapa gambar tokoh yang berpengaruh saat penyusunan tersebut dan poster yang bertuliskan peristiwa-peristiwa menuju merdekanya Indonesia, salah satunya adalah Perjanjian Linggarjati. Kami yang sudah lama meninggalkan bangku sekolah rasanya seperti diingatkan kembali tentang pelajaran sejarah. Waktu kami berkunjung kesana, ada sebuah keluarga yang membawa dua orang anak (seumuran siswa SD) yang sedang berkunjung. Hal yang menarik adalah dimana kedua anak tersebut merekam dan memotret setiap bagian yang berisi penjelasan sejarah. 

Dimana saat ini merupakan hal yang langka melihat orang tua mengajak anaknya sepulang sekolah (saat itu anak tersebut masih menggunakan baju seragam) untuk berkunjung ke museum dan meminta anaknya untuk merekam hal tersebut sebelum akan kembali lagi mereka bahas di malam hari. Pelajaran sejarah pastinya tidak membuat bosan jika dilakukan dengan hal ini. Saat akan keluar juga kami diajak ke sebuah ruangan yang dilakukan pemutaran film dokumenter perumusan naskah proklamasi.

Tujuan kami selanjutnya adalah Mall Grand Indonesia yang kami lakukan dengan berjalan kaki (lagi). Dengan pemandangan beberapa rumah kedutaan kami pun sampai ditujuan. Karena memang tidak hobi mengunjungi mall, kami pun hanya bertahan setengah jam disini dan sebagian besar waktunya dihabiskan di Gramedia. Setelah itu kami pulang ke Bogor dengan menaiki APTB.

Demikian perjalanan liburan saya kemarin. Dimana sebagian besar dilakukan dengan berjalan kaki berhubung saat dikantor banyak waktu dihabiskan hanya untuk duduk. Kesan saya: liburan tidak harus mahal yang terpenting carilah teman seperjalanan yang menyenangkan. Sekian




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline