Lihat ke Halaman Asli

Konsentrasi Pemerintah dalam Mengatasi Kemiskinan yang Ada di Jakarta

Diperbarui: 8 Desember 2023   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

  Pada bulan Maret 2022, angka kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta mencapai 0,89% Menurutdata terbaru BPS. Angka tersebut naik 0,29% dibandingkan dengan tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun sebelumnya, yakni 0,6%.

 "Dari data tersebut, penduduk miskin ekstrem paling banyak tinggal di wilayah Jakarta Utara dan paling sedikit tinggal di Jakarta Barat. Menurut Suryana, naiknya angka kemiskinan ekstrem berpotensi terus naik serta sulit diturunkan. Kondisi ini, katanya, mirip dengan yang dialami Provinsi Bali" ujar Kepala Bagian Umum BPS DKI Jakarta, Suryana.

  Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, pemerintah provinsi sedang mengupayakan program kebijakan untuk berupaya mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem di Ibu Kota, Program ini disebutnya sebagai intervensi kemiskinan terpadu. 

  intervensi pemprov berupaya meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat miskin ekstrem tersebut dengan pelatihan keterampilan kerja, bursa kerja, dan kewirausahaan terpadu, Terakhir, pemerintah akan menjalankan program pengurangan kemiskinan berbasis kewilayahan. Hal ini meliputi penataan kualitas perrmukiman, program Keluarga Berencana, serta bantuan makanan tambahan untuk lansia dan anak balita.

"Kita pastikan, target 0 persen itu dapat tercapai pada tahun 2024," kata Heru.

  Pada akhirnya, usaha pemerintah untuk mengatasi kemiskinan membuahkan hasil, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah penduduk miskin Jakarta sebesar 477.830 orang pada Maret 2023. Angkanya mengalami penurunan 3,46% dibandingkan pada September 2022 yang tercatat 494.930 orang. 

  penurunan penduduk miskin Jakarta disebabkan oleh perekonomian ibu kota Indonesia yang tumbuh 4,95% (year-on-year) pada kuartal I/2023. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar

 4,85% (yoy). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline