Lihat ke Halaman Asli

Ryan BobbyAndika

Geoscience Enthusiast

Negara Tuvalu, Antara Hidup dengan Keberuntungan dan Usaha Bermodal Anugrah

Diperbarui: 10 Mei 2020   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.tuvalu.tv

 

Berawal dari tontonan di Youtube hingga berujung ke rasa penasaran tingkat tinggi, Negara Kepulauan Tuvalu telah menarik minat saya untuk mengulik tentang kunikan negara tersebut dalam mendapatkan sumber pemasukan perekonomiannya. Unik? Yaap betul sekali, karena negara ini sama sekali tidak perlu melakukan sebuah effort untuk menarik banyak pihak atau perusahaan agar mau berinvestasi dengan salah satu kepemilikan mereka. Apa kamu pikir ini tentang keindahan alam dan pariwisatanya? Oh tidak kawan, totally. Nahh penasaran kan, yuk mari kita bahas bersama-sama dengan mengenal terlebih dahulu negara Tuvalu ini.

 

Gambar 2. Bendera Negara Tuvalu. (http://www.vlaggen-allsigns.nl/vlaggen-0-240.htmx )

Gambar 3. Letak Negara Tuvalu. (https://www.pacific-r2r.org/partners/member-countries/tuvalu )

Gambar 4. Warga dan Kebudayaan Negara Tuvalu (https://www.trendsmap.com/twitter/tweet/936347669324357633 )

Negara Tuvalu secara geologi merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 4 pulau Karang serta 5 Atol besar, dan dikenal sebagai Kepulauan Ellice pada masanya. Tuvalu sendiri terletak di Samudra Pasifik, di antara Neegara Hawaii dan Australia, dengan luas wilayah resmi hanya sekitar 26 Km persegi.

Dengan luas wilayah yang sangat kecil ini, Negara Tuvalu ternyata menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan wilayah terkecil di dunia setelah negara Nauru, Monako, dan Vatikan di peringkat pertama. Negara dengan populasi penduduk hanya mencapai 10.472 ini secara geografis memang di anugerahi oleh lansekap pesisir yang sangat indah dengan pasir putih pantai dan air lautnya yang biru. Akan tetapi, anugrah alam itu sendiri pada faktanya tidak cukup menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Negara Tuvalu.

Di lansir dari laman CNN Indonesia yang mengutip laporan dari United Nation World Tourism Orgranization di tahun 2017, kepulauan Tuvalu secara fakta hanya dikunjungi 2000 turis sepanjang tahun 2016, dan bertahan di kisaran 1000--2000 saja untuk tahun-tahun berikutnya.

Aksesibilitas menuju negara tersebut adalah faktor utama turis merasa berat untuk mengunjungi negara tersebut yang dimana hanya ada dua pilihan, pesawat dari Kepulauan Fiji (kepuluan tetangga Tuvalu) ke Bandara Internasional Funafuti dan kapal yang berlabuh di Dermaga Nukufetau. Kembali, kunci 3A dalam pariwisata (Attraction, Accessibility, Amnesty) adalah hal utama yang harus di implementasikan dalam meninggkatkan sektor tersebut oleh suatu negara. Nahh jika pariwisata sudah tercoret dari atribut penghasilan Tuvalu, lalu apa pemasukan utama negara ini? Jawabannya adalah .TV

Gambar 5. Keindahan Laut di Pesisir Tuvalu. (http://tlc-travel.com.ua/geozone/maldives/ )

Gambar 6. Cottage di Negara Tuvalu. (https://westtravelclub.com.au/stories/the-last-word-in-luxury-around-the-world-on-a-private-jet )

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline