Pada tanggal 15 July 2016, terjadi upaya kudeta militer terhadap pemerintahan Turki. Kudeta Turki ini seakan memperumit keadaan geo politis di Timur Tengah yang tiap hari kian memanas. Namun, keberuntungan tidak berpihak pada para pelaku kudeta, dan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam militer Turki yang berpihak kepada pemerintahan Presiden Erdogan dan Perdana Menteri Yildirim berhasil mengembalikan kontrol ke pemerintahan.
Namun setelah keadaan kembali menstabil pasca militer Turki pro-pemerintahan mengamankan keadaan, kini timbul pertanyaan baru siapakah sebenarnya dalang dibalik Kudeta Turki dan apa tujuan mereka? Berbagai tuduhan khususnya oleh pemerintahan turki dan kantor – kantor berita yang pro pemerintah ditujukan kepada seorang tokoh agama misterius bernama Fethullah Gulen. Akan tetapi tuduhan terhadap Gulen sebagai otak dari sebuah upaya kudeta yang kurang matang tampaknya malah memunculkan lebih banyak pertanyaan dan bukannya jawaban.
Siapakah Fethullah Gulen?
Nama: Muhammed Fethullah Gulen
Tempat/Tanggal Lahir : Erzurum,Turki / 27 April 1941
Tempat Tinggal : Pennsylvania Amerika Serikat
Profesi : Teolog, Penulis dan Tokoh Relijius
Bagi mereka yang sudah lama mengamati gejolak politik di Turki Gulen bukanlah lagi nama yang asing. Ia merupakan tokoh relijius di Turki dan adalah pemimpin dari gerakan Hizmet yang memiliki jaringan luas di berbagai negara, gerakan ini umumnya bergerak di bidang pendidkan dan da’wah yang dilakukan melalui sekitar 1000 sekolah yang mereka operasikan di lebih dari 160 negara. Selain mengoperasikan institusi pendidikan, Gulen melalui gerakan Hizmet juga bergerak di bidang media, dan memiliki beberapa stasiun televisi, radio dan media cetak. Gerakan Hizmet juga memiliki basis dukungan yang cukup kuat di Turki, diperkirakan anggota dan simpatisan dari gerakan ini dapat mencapai hingga 4 juta orang.
Gulen mengklaim gerakannya merupakan murni gerakan sosial dan tidak memiliki aspirasi politik, namun beberapa pengamat menyatakan bahwa pengikut gulen dan simpatisannya banyak menempati posisi penting di pemerintahan seperti parlemen, selain itu sebagian pengikutnya juga banyak yang menjabat di militer dan kepolisian.Jaringan politik yang dimiliki oleh Gulen dan gerakannya begitu luas, bahkan hingga koran harian Inggris The Guardian menyamkan gerakan Hizmet dengan Opus Dei ( Struktur Gereja Katolik Roma yang memiliki jaringan di seluruh dunia).
Pada tahun 1998 Gulen bermigrasi ke Amerika Serikat, ia menyatakan bahwa hijrahnya ke Amerika terkait dengan permasalahan kesehatan, namun beberapa pihak yang skeptis menganggap bahwa ia berupaya melarikan diri dari Militer Turki yang baru saja melancarkan kudeta pada tahun 1997. Selain itu setelah kepergiannya mulai timbul kabar bahwa militer Turki tengah berupaya untuk menahan Gulen karena paham – paham Islamnya yang tidak sesuai dengan sekulerisme di Turki.
Pada tahun 2013 Gulen berseteru dengan Perdana Menteri Turki pada saat itu Recep Tayyip Erdogan, Pemicunya adalah skandal korupsi yang melibatkan sekutu – sekutu Erdogan termasuk putranya sendiri Bilal Erdogan. Beberapa pengamat melihat bahwa skandal korupsi ini yang mencoreng nama sekutu – sekutu Erdogan dan partainya di dalangi oleh Fethullah Gulen. Erdogan lalu membalas dengan membatasi pergerakan Hizmet dan membersihkan pemerintahannya dari simpatisan dan pengikut Gulen. Mulai dari saat itu perebutan kekuasaan di Turki terjadi antara Erdogan dan Gulen serta pengikutnya yang terdapat di berbagai lapisan pemerintahan. Melihat sejarah permusuhan antara Erdogan dan Gulen .